“Kehidupan saat ini sangat keras, kalau mental anak-anak kita tidak diperkuat dengan ilmu pengetahuan dan agama, maka bisa terjerumus ke dalam perilaku-perilaku menyimpang itu,” kata Bakti.
Bersama dengan istrinya Bakti sudah mendidik 70 anak-anak usia sekolah di Prabu Kresna.
Bila awalnya Prabu Kresna diadakan di teras rumah Bakti, kini kegiatan Prabu Kresna sudah dapat dilakukan di sebuah aula kecil yang dibangun oleh Bakti dengan menyisihkan sedikit demi sedikit pundi-pundi penghasilan yang dia terima.
“Alhamdulillah sudah bisa membuat bangunan sendiri, dan sudah ada empat guru sukarela,” kata Bakti.
Kapolres Salatiga Gatot Hendro Purnomo mendukung dan mengapresiasi inovasi anak buahnya, Aipda Bakti Nurcahyono. Polisi memang seharusnya tidak hanya identik dengan pengamanan dan hukum.
Namun ada banyak hal dapat dilakukan polisi dalam melakukan pengabdian kepada bangsa dan negara, salah duanya adalah seperti apa yang dilakukan Bakti.
“Mendirikan rumah baca dan tempat pendidikan Al Quran ini adalah pilihan Bakti untuk mengabdi kepada masyarakat, dan tentu akan terus kami dukung dan beri apresiasi,” kata AKBP Gatot Hendro Purnomo kepada wartawan di Mapolres Salatiga.
Upaya Bakti secara swadaya dalam mendirikan rumah baca dan taman pendidikan Al Quran dikatakan oleh Gatot sebagai salah satu bentuk keberhasilan kinerja Polri tidak hanya dalam bidang hukum dan keamanan, namun juga dalam bidang pendidikan. (edo)