Tak Berdaya Hadapi Hacker, Lembaga Pemerintah Saling Lempar Tanggung Jawab

Awalnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) lempar tanggung jawab ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ketika Kepala BSSN Letnan Jenderal (Purnawirawan) Hinsa Siburian, diminta penjelasannya oleh Komisi I DPR terkait tidak adanya back up data yang berada di Pusat Data Nasional (PDN) yang terkena serangan ransomware.

Kepala BSSN Hinsa Siburian Rapat Kerja dengan DPR Foto Tangkapan Layar TV Parlemen

Hinsa mengatakan PDNS Surabaya yang diserang ransomware seharusnya turut menerapkan back up data layaknya di Batam.

Sehingga ketika ada gangguan, ujarnya, masalah bisa selesai dengan singkat.

Masih belum puas, anggota Komisi I DPR lainnya yaitu dari Fraksi PDIP, TB Hasanuddin bertanya ke Hinsa terkait tidak adanya back up data di PDNS 2 Surabaya.

Namun, bukannya dijawab, Hinsa justru melemparkannya ke Budi Arie.

“Kenapa tidak ada (back up data)?” tanya TB Hasanuddin.

“Mungkin nanti dari Kominfo yang bisa menjelaskan, Pak,” ujar Hinsa.

“Itu yang banyak dipertanyakan oleh pakar IT, Pak, kenapa tidak ada?” tegas TB Hasanuddin.

“Baik mungkin ranahnya Pak Kominfo yang akan menjawab,” jawab Hinsa.

Lantas, Meutya memotong sesi tanya jawab itu dengan bertanya ke Hinsa terkait back up data di Batam.

Lalu, Hinsa menyebut data yang terback-up di Batam hanya dua persen dari data di PDNS Surabaya.

“Yang dikunci ransomware di Surabaya hanya dua persen?” ujar Meutya.

“Iya makannya itu tidak dikatakan DRC, hanya tempat penyimpanan data,” jelas Hinsa. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: