Deni menjelaskan dalam dua tahun terakhir, Mei 2021 ke Agustus 2023, dukungan kepada Ganjar naik dari 25,5 persen menjadi 35,9 persen, sementara Prabowo stagnan dari 34,1 persen menjadi 33,6 persen.
Anies sempat menungguli Prabowo pada dua survei SMRC yang dilakukan pada Desember 2022. Namun, elektabilitas Anies pada Januari 2023 sudah menunjukkan tren penurunan. “Memasuki 2022, elektabilitas Anies cenderung turun dari 23,5 persen menjadi 20,4 persen,” ujarnya.
Untuk simulasi dua nama capres, SMRC mensurvei nama Ganjar Pranowo dan Anies. Hasilnya ialah Ganjar memiliki elektabilitas 49,6 persen, sedangkan Anies di angka 32,8 persen.
Ganjar memperlihatkan penguatan elektabilitas, sedangkan Anies sebaliknya. Namun, responden yang tidak menjawab atau mengaku tidak tahu masih di angka 17,6 persen.
Pada simulasi Prabowo Subianto versus Anies Baswedan, elektabilitas ketua umum Partai Gerindra itu di angka 52 persen. Adapun Anies hanya 30,2 persen, sedangkan responden yang tidak tahu/tidak menjawab ada 17,8 persen.
Lebih lanjut, ia mengatakan dukungan kepada Ganjar juga menguat setelah dideklarasikan sebagai capres dari 33,2 persen di awal April 2023 menjadi 39,2 persen di awal Mei 2023 atau naik 6 persen, namun kembali turun sampai survei pertengahan Juli 2023 menjadi 30,8 persen.
“Kemudian (Ganjar) kembali menguat pada survei terakhir awal Agustus Ini menjadi 35,9 persen,” tutur Deni.
Sementara Prabowo menguat dari 31,5 persen di awal April 2023 menjadi 37,8 persen di pertengahan Juli 2023. “Kemudian (Prabowo) sedikit terkoreksi di survei awal Agustus ini menjadi 33,6 persen,” tutupnya.
Head to Head Ganjar Vs Prabowo
Bagaimana dalam simulasi Ganjar Pranowo vs Prabowo Subianto?
Hasilnya ialah Prabowo memiliki elektabilitas 44,5 persen, sedangkan Ganjar di angka 41,5 persen. Namun, masih ada 13,9 persen responden yang tidak tahu/tidak menjawab.
Menurut Deni, selisih antara Prabowo dengan Ganjar pada simulasi dua nama itu tidak signifikan.
“Paling banter kami bisa katakan, wuuih… ini persaingan sangat ketat,” katanya.
Deni menambahkan elektabilitas Ganjar menunjukkan perubahan signifikan dalam sebulan terakir.
Bulan lalu Prabowo memimpin dengan elektabilitas 46,7 persen, sedangkan Ganjar di angka 38,6 persen. Adapun pada survei terbaru tersebut, selisih elektabilitas kedua tokoh itu makin kecil.
“Ada kecenderungan (elektabilitas Prabowo, red) menurun. Selisih itu (antara Prabowo dengan Ganajr, red) makin kecil,” kata Deni.
Survei SMRC dilakukan pada 31 Juli hingga 11 Agustus 2023. Margin of error survei itu di kisaran 1,65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (tim)