Sudah Puasa Tapi Tak Dapat Pahala, Kenapa? Baca Ini Penyebabnya

Kedua, hal lain yang bisa menggugurkan pahala puasa adalah adanya sifat riya (pamer) pada diri seseorang, atau ia merasa bahwa ibadah puasanya lebih baik dibanding orang lain.

Ketiga, berbuka puasa dengan makanan haram. Selain itu, mengkonsumsi makanan haram juga bisa membuat seseorang malas beribadah. Jangan sampai bulan Ramadhan sebagai momen panen pahala disia-siakan begitu saja hanya karena banyak ibadah yang tidak sempurna atau bahkan ditinggalkan akibat malas yang ditimbulkan makanan haram. (Habib Zain bin Smith, al-Faw?idul Mukht?rah l? S?liki Tar?qil ?khirah, t.t: 587).

Memahami Tujuan Puasa

Dalam beberapa keterangan memang dijelaskan bahwa orang yang berpuasa bisa mengontrol syahwat (nafsu) dalam dirinya karena asupan makanan dalam tubuh berkurang sehingga membuatnya tidak mudah terjerumus ke dalam perbuatan maksiat.

Tapi dalam praktiknya memang susah. Masih banyak dijumpai orang marah-marah, menggunjing orang lain, bermaksiat mata melalui layar telepon, dan sejumlah kemaksiatan lainnya.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Mengapa puasa yang dilakukan seseorang tidak menjamin terbebas dari perbuatan-perbuatan dosa?

Jawabannya, hemat penulis, karena seseorang belum menghayati hakikat dan tujuan puasa itu sendiri. Akibatnya puasa tak ubahnya ritual ibadah biasa yang tidak banyak berdampak dalam pendewasaan spiritual.

Oleh karena itu penting kiranya kita menyimak penjelasan Imam al-Ghazali yang mengatakan bahwa tujuan puasa adalah agar seorang hamba bisa mencontoh sifat Allah swt ?ash-shamad? dan bisa lebih mendekatkan diri kepada-Nya melalui pengendalian syahwat. Al-Ghazali memaparkan,

???? ????? ?????? ?????? ?????? ?????? ???????? ?????? ??? ??????? ??????? ?? ??????? ?? ????? ?????? ???? ?? ????? ???? ?? ? ?? ??? ??????? ????????? ????????? ?? ???? ?? ??????? ???? ??????? ????? ?????? ?? ???????.

Artinya, ?Ulama akhirat menghendaki sahnya puasa dengan diterima, dan yang dimaksud diterima adalah sampai kepada tujuan puasa yaitu meneladani satu dari beberapa sifat-sifat Allah yaitu ?shamadiyyah? dan mengikuti perilaku malaikat dengan mencegah diri dari beberapa syahwat dengan segenap kemampuan, sesungguhnya mereka dibersihkan dari syahwat-syahwat.?

Secara bahasa kata ?ash-shamad? adalah berongga, artinya terbebas atau kosong dari segala sesuatu. Relevansinya adalah orang yang sedang berpuasa harus mengosongkan dan membebaskan dirinya dari segala bentuk perbuatan maksiat yang jelas akan menggugurkan pahala.

Kemudian, tujuan orang yang berpuasa juga untuk mendekatkan diri kepada Allah swt, yaitu dengan melepaskan dirinya dari segala bentuk syahwat yang bisa menjerumuskannya kepada perbuatan maksiat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: