Sampai 20 Desember 2019, Terminal Dumai telah melakukan frekuensi Lifting 203 kali pengapalan, untuk domestik 181 pengapalan dan ekspor 22 pengapalan. Adapun Lifting menggunakan pipa sebanyak 571 kali.
Pada sisa bulan Desember 2019, lifting akan dilaksanakan tanggal 26 – 31 Desember 2019 dengan menggunakan 5 kapal dengan total kapasitas mencapai 1,128 ribu barrel dan melalui pipa mencapai 634 ribu barrel.
Berdasarkan estimasi SKK Migas, rata-rata Lifting perhari yang telah dilakukan oleh CPI dari Januari – November 2019 mencapai sekitar 190,2 ribu barrel per hari atau 100,12 % diatas target APBN sebesar 190,0 barrel per hari.
Adapun sepanjang tahun 2019, sampai 30 Nov 2019, CPI telah melaksanakan manajemen tanki dalam rangka reduksi deadstock dengan baik yang ditandai dengan penurunan deadstock di tahun 2019 sebesar 13,3 ribu barrel atau turun dari tahun 2018 sebesar 790,6 ribu barrel menjadi 777,3 ribu barrel yang tentunya dapat menambah volume lifting di tahun 2019.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Wisnu Prabawa Taher menambahkan, keberhasilan pengurangan deadstock memberikan manfaat penambahan volume lifting yang dapat meningkatkan pencapaian target lifting minyak mentah dan kondensat.
Tahun 2020 diyakini pelaksanaan lifting di Terminal Dumai akan semakin baik dengan terintegrasinya proses operasi integrated operation center (IOC) yang dikembangkan SKK Migas yang saat ini sudah mencakup 4 module yaitu : production/lifting, PIMS, Vessel Tracking System, Realtime Drilling & Maintenance.
Sementara itu, VP Operation PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI), Nurhasan mengatakan CPI mendukung penuh pencapaian lifting nasional 2019 secara aman, selamat dan andal.
CPI menurut Nurhasan terus melanjukan upaya maksimal demi peningkatan produksi dan lifting di tahun 2020, antara lain dengan program comprehensive pipeline maintenance (CPM).
Program ini bertujuan memitigasi resiko kebocoran pipa air dan menghindari potensi penghentian produksi, serta mengurangi potensi kehilangan produksi disebabkan peristiwa abnormal seperti congeal, asap dan banjir di sejumlah lokasi di wilayah operasi dengan monitoring dan pencegahan.
“Selain itu, PT CPI bekerja sama dengan aparat keamanan RI dengan giat menjalankan program bersama demi mengurangi potensi kehilangan produksi karena pencurian minyak mentah (illegal tapping) dan pencurian di fasilitas lainnya,†lanjut Nurhasan.