Dalam diskusi tersebut, Vice President SKK Migas, Erwin Suryadi yang juga merupakan Ketua Umum Forum Kapnas III 2023 menjelaskan, energi gas di IKN sebagai energi fosil rendah karbon masih dibutuhkan mengingat besarnya kebutuhan energi di ibu kota baru tersebut. Meski demikian, ada hal-hal yang bisa dilakukan sebagai penyeimbang.
“Proses transformasi hijau harus dilakukan untuk mengkonversi emisi karbon, misalnya dengan melakukan penanaman pohon guna menjamin keberlanjutan lingkungan,” katanya
“Melalui Forum Kapasitas Nasional, kami akan mengintegrasikan kemampuan para pelaku industri hulu migas, termasuk pelaku usaha penunjangnya, untuk menjawab tantangan transisi energi menuju green energy di IKN,” imbuhnya.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), John Anis mengatakan, PHI yang melakukan pengeboran minyak dan gas di blok-blok migas di Kalimantan siap mendukung pemenuhan energi IKN menuju target Net Zero Emission.
Dukungan ini diwujudkan dengan melakukan beragam inovasi serta memaksimalkan penggunaan teknologi ramah lingkungan. Sebagai entitas bagian dari industri hulu migas, PHI juga siap bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan.
Forum Kapnas III 2023 wilayah Kalimantan dan Sulawesi diikuti oleh 12 operator migas (KKKS) 35 perusahaan, termasuk pabrikan dalam negeri, serta 12 UMKM binaan KKKS. Seperti kegiatan Forum Kapasitas Nasional area Jawa, Bali, Madura, Nusa Tenggara (Jabanusa) serta Papua dan Maluku (Pamalu), event ini juga diisi dengan sesi pelatihan singkat dan coaching clinic sebagai upaya meningkatkan kapasitas UMKM, dengan narasumber dari PT Sucofindo, Petrotekno dan Tokopedia.
Sebelumnya, pada hari pertama kegiatan, penyelenggara Forum Kapasitas Nasional III 2023 menyerahkan Sertifikat Halal kepada UMKM yang bergerak di bidang kuliner dan produksi makanan, yang lolos pengujian kehalalan produk. (tim)