EDITOR.ID, Jakarta,- Charta Politika Indonesia menggelar survei pasangan Capres dan Cawapres manakah yang paling diidolakan dan disukai masyarakat. Dari hasil survei menunjukkan jika Ganjar Pranowo dipasangkan dengan Sandiaga Uno, maka dua tokoh ini akan meraih elektabilitas tertinggi.
Hasil survei Charta Politika Indonesia yang dirilis berjudul Membaca Situasi Politik dan Elektoral Pascarakernas Projo menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih moncer.
Kemudian dalam survei itu juga diadakan simulasi tiga nama pasangan capres-cawapres yang akan dipilih publik dalam Pilpres 2024.
Hasilnya, pasangan Ganjar dan Sandi meraih elektabilitas tertinggi dengan memperoleh 36,7 persen.
“Di simulasi pertama Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil di angka 36,5 persen, tetapi simulasi kedua, pasangan Ganjar-Sandi unggul sedikit,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam siaran persnya, Senin (13/6/2022)
Nama figur yang dipasangkan yakni :
- Menhan Prabowo Subianto
- Menteri BUMN Erick Thohir
- Ketua DPR Puan Maharani
- Panglima TNI Andika Perkasa
- Menko Perkonomian Airlangga
- Ketum PKB Muahimin Iskandar
- Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan
- Gubernur Jawa Timur Khofifah
- Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Menurut Yunarto, Ganjar masih menjadi faktor utama dalam mendobrak perolehan suara untuk cawapresnya. Selain itu, nama cawapres yang kuat, kata Yunarto, ialah Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil.
?Bisa disimpulkan Ganjar Pranowo unggul di semua simulasi pasangan,” ungkap Yunarto.
Berikut hasil lengkap simulasi tiga pasangan:
Simulasi pertama.
- Ganjar-Ridwan Kamil sebanyak 36,5 persen
- Anies-Agus sebanyak 28,8 persen
- Prabowo-Muhaimin sebanyak 24,8 persen
Simulasi kedua
- Ganjar-Sandi sebanyak 36,7 persen
- Anies-Airlangga sebanyak 28,2 persen
- Prabowo-Puan sebanyak 24,5 persen
Simulasi ketiga.
- Ganjar-Erick sebanyak 35,3 persen
- Anies- Puan sebanyak 25,3 persen
- Prabowo-Muhaimin sebanyak 23,7 persen
Simulasi keempat.
- Ganjar-Andika Perkasa sebanyak 34 persen
- Anies-Khofifah sebanyak 27,3 persen
- Prabowo-Puan sebanyak 24,7 persen
Ganjar Pranowo Makin Melejit Tinggalkan Prabowo dan Anies
Pasca pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam acara Rakernas Projo konon kabarnya memacu “semangat” sebagian eks relawan Jokowi merapat ke Ganjar.
Pasalnya hasil survei terkini yang dirilis Charta Politika Indonesia juga menunjukkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo makin melejit dan kini tertinggi.
Hasil survei Charta Politika periode 25 Mei-2 Juni yang dirilis Senin (13/6/2022) kemarin menyebutkan dari simulasi tiga nama calon presiden elektabilitas Ganjar Pranowo sudah 36,5 persen, Prabowo Subianto sebesar 26,7 persen, dan Anies Baswedan sebesar 24,9 persen, dan yang belum menentukan pilihan hanya sebesar 11, 9 persen.
Ganjar dalam survei Charta Politika Indonesia mengantongi elektabilitas sebesar 31,2 persen dalam simulasi 10 nama. Angka itu unggul jauh dari pemilik elektabilitas tertinggi kedua yang ditempati Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan 23,4 persen.
“Jadi, selisihnya hampir delapan persen,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya saat membeberkan temuan teranyar pihaknya, Senin (13/4/2022).
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi tokoh pemilik elektabilitas tertinggi ketiga dengan 20 persen. “Anies Baswedan masih bersaing cukup jauh dengan Prabowo di angka 20 persen,” ujar Yunarto.
Menurut pria berkacamata itu, temuan survei dari pihaknya menandakan ada klaster papan atas dan tengah menyangkut elektabilitas tokoh. Papan atas elektabilitas tokoh berada di posisi tiga besar.
Sisanya berada di posisi papan tengah karena tingkat keterpilihan yang terpaut jauh. “Papan tengah ini jauh sekali dari tiga besar,” kata Yunarto.
Adapun posisi empat sampai sepuluh berturut-turut ditempat oleh Ridwan Kamil (4,6 persen), Sandiaga Uno (3,6 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (3,3 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,9 persen).
Erick Thohir (2,0 persen), Puan Maharani (1,8 persen), dan Airlangga Hartarto (1,2 persen).
“Tingkat tidak tahu atau tidak jawab itu cukup kecil 6,2 persen,” ujar Yunarto. Charta Politika Indonesia menggunakan metode wawancara tatap muka saat menggelar survei berjudul Membaca Situasi Politik dan Elektoral Pasca Rakernas Projo.
Survei Charta Politika ini dilakukan pada 25 Mei-2 Juni 2022 dengan metode wawancara tatap muka. Penentuan sampel pada survei dilakukan dengan metode multistage random sampling, terhadap 1.200 responden.
Survei milik Charta Politika Indonesia memiliki batas kesalahan atau margin of error sebesar 2,83 persen dan quality control 20 persen dari total sampel. (tim)