Peran seorang Soekarno tidak hanya menghantar bangsa ini menjadi merdeka. Tapi kedepan tetap mewarnai perjalanan bangsa ini. Sikap pro rakyat justru menjadi salah satu kekuatan utama pemikirannya.
Menerima kepelbagaian baik, suku, agama, adat istiadat juga salah satu buah pemikirannya yang juga diinspirasi oleh sejarah Indonesia sendiri, ditambah pengalaman yg tertuang dalam sejarah dunia serta perjuangan berbagai bangsa-bangsa lain.
Pernah bangsa ini alami masa yang dengan sengaja kekayaan alam dan potensi lainnnya dipersembahkan kepada kepentingan asing terutama perusahaan-perusahaan dan modal asing pasca-1965. Melalui Undang-undang No 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA), para pemilik modal asing diberi karpet merah untuk masuk, dan sampai kini masih menguasai kekayaan alam Indonesia. Bahkan kini dan kedepan yang dikuasai modal asing bukan hanya kekayaan alam tetapi juga pasar (market) pengguna produk-produk modal asing yakni dengan lahirnya dan makin tinggi tingkat pendapatan generasi milenial. Dengan demikian jika fenomena ini tidak segera diatasi secara strategis, penguasaan modal asing atas negara ini bukan hanya kekuasaan atas kekayaan alam tapi juga penguasaan atas manusia sebagai pasar/pengguna sekaligus pembeli produk-produk modal asing.
Bangsa ini tidak menolak bantuan/produk asing, tapi kita harus mengutuk pihak-pihak yang menggunakan modal asing untuk kepentingan dirinya sendiri atau group bisnisnya atau kepentingan politiknya dengan menghancurkan potensi dan produk-produk domestik. Modal dan produk asing boleh masuk namun harus dibatasi, sehingga tidak menghancurkan produk-produk dalam negeri serta tidak mempengaruhi hingga rusaknya ?mindset? kalangan muda yang akan menjadi ?captive market? produk yang beredar di Indonesia.
Bung Karno pun juga tidak melarang bantuan asing masuk. Tetapi jangan menjadi penguasa ekonomi Indonesia. Ekonomi domestik harus menjadi Soko Guru Ekonomi Nasional.
Mengapa kekuatan Nasionalis-Soekarnois muncul menjadi pemenang dalam 3 kali Pemilu setelah negara ini selama 32 tahun dalam tangan kekuasaan yang pro modal asing? Salah satu jawaban yang ?make sense? adalah karena pemikiran dan gagasan Bung Karno yang lebih membela kepentingan mayoritas massa rakyat dari pada minoritas elit.
Berbagai gagasan, pemikiran dan policy pemerintahan saat menjadi Presiden Pertama, rakyat merindukannya, dengan memilih Partai yang mengusung ajarannya sebagai idiologi serta menjadikan platform perjuangan setelah menjadi partai pemenang.