Serangan Rudal Israel ke Gereja Tertua Ketiga di Dunia Saint Porphyrius Tewaskan 8 Orang

Gencarnya serangan pesawat, tempur Israel bertubi-tubi mengebom rumah-rumah penduduk dan apartemen warga sipil di seluruh Jalur Gaza selama 13 hari berturut-turut, hingga menyebabkan korban sipil dan kerusakan besar pada rumah, properti umum, dan infrastruktur. Salah satunya yang terdampak adalah situs warisan dunia yakni Gereja Saint Porphyrius merupakan Gereja Ortodoks Yunani tertua ketiga di dunia yang dibangun 425 Masehi terkena rudal militer Israel, pada Kamis 19 Oktober 2023. Pihak Hamas menuduh serangan udara Israel tersebut sebagai penyebab dari pembunuhan ratusan orang. Namun, pihak militer Israel malah menyalahkan roket kelompok Jihad Islam Palestina yang salah sasaran sebagai penyebab dari kematian tersebut. (AP Photo/Abed Khaled, Ali Jadallah/Anadolu, Al Jazeera, AFP)

Pirasat Uskup Elias terbukti

Sebelum Israel membombardir Gaza, uskup di Gereja Saint Porphyrius Elias sempat memprediksi Israel bisa saja menargetkan bangunan itu.

Al Jazeera melaporkan Gereja itu menjadi tempat penampungan sementara bagi warga sejak pasukan Israel dan milisi di Palestina, Hamas, perang.

“Militer Israel telah mengebom banyak tempat perlindungan, saya tak yakin Israel tak akan membom gereja,” ungkap Elias.

Elias mengatakan bahwa setiap serangan terhadap gereja, tak hanya merupakan serangan terhadap agama, tetapi juga merupakan serangan terhadap kemanusiaan.

“Kemanusiaan kita menyerukan kita untuk menawarkan kedamaian dan kehangatan kepada semua orang yang membutuhkan,” kata Elias.

Tempat ibadah tersebut merupakan bangunan yang memiliki sejarah panjang. Gereja ini dibangun pada 1150 hingga 1160 M oleh Tentara Salib.

Gereja ini juga kerap memberi penghiburan bagi warga Palestina apalagi di masa-masa sulit seperti sekarang.

Sementara Ketua Komite Tinggi Urusan Gereja-Gereja di Palestina, Ramzi Khoury mengutuk pengeboman gereja ortodoks Yunani Saint Porphyrius di Gaza, di mana ada sekitar 500 Muslim dan Kristen Palestina sedang berlindung.

Dia menyebut Israel menargetkan gedung dewan dari gereja tersebut. Menyerang tempat ibadah adalah tindakan yang melanggar hukum internasional dan dapat dianggap sebagai kejahatan perang ketika hukum internasional melindungi tempat ibadah dari serangan dalam keadaan apa pun

Pengungsi menjadi korban

Gereja itu selama ini diketahui menjadi tempat penampungan sementara bagi warga sejak pasukan Israel dan milisi Hamas di Palestina.

Panty di loket setelah dibombardir Israel, nampak halaman dan koridor gereja yang selama ini menjadi tempat berlindung bagi umat Islam dan Kristen di Gaza di saat perang hancur luluh lantak.

Beberapa pengungsi yang berlindung di kompleks gereja tersebut diketahui 8 orang telah gugur dan puluhan lain terluka akibat serangan Israel pada Kamis, 19 Oktober 2023. 

Sosok Gereja Saint Porphyrius

Gereja Saint Porphyrius dibangun pada 425 Masehi dan kemudian direnovasi pada 1856. Adalah sebuah gereja Kristen Ortodoks Yunani ketiga tertua di dunia yang keberadaannya di tempat bersejarah di Palestina.

Bukan hanya sebagai gereja tertua di kawasan itu, tapi juga masih aktif dipakai beribadah.

Sejak Gaza mendapat serangan Israel, gereja ini sudah menjadi tempat berlindung bagi warga yang mengungsi.

“Menargetkan gereja-gereja dan lembaga -blembaganya, serta tempat yang disediakan untuk melindungi warga yang tidak bersalah, terutama anak-anak dan perempuan yang kehilangan rumah mereka akibat serangan udara Israel di wilayah pemukiman selama 13 hari terakhir, merupakan kejahatan perang yang tidak dapat dibiarkan,” demikian pernyataan Patriark Ortodoks Yerusalem.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: