EDITOR.ID, Menyimak tulisan dan ungkapan salah satu tokoh penggiat budaya di Kota Malang,guna menambah cakrawala pengetahuan dan wawasan kebudayaan yang seyogjanya perlu dilestarikan. Tulisan ini telah beredar didunia medsos,dibeberapa WAG,usai gelaran acara Ngaji Budaya dan Doa Lintas Agama, Seribu Sesaji dan Dupa ,uri-uri budaya yang telah dilaksanakan pada hari Sabtu malam ,22 Januari 2022 didepan Balai Kota Malang.
Semesta, Sajen dan Dupa
Oleh :Wibie Mahardika
Alhamdulillah puji TUHAN Astungkara, pada akhirnya NUSANTARA mengungkap simbol jatidiri budaya nya. Ini adalah momen yang ditunggu sebagai tanda kebangkitan INDONESIA yang makin bersinar kuat.
Sungguh pun unjuk rasa damai gelar Sesaji dan Dupa ini terlahir dari sebuah provokasi yang menyakitkan dan gerakan adu domba.
Tapi berujung pada penguatan harmonitas bangsa. Bukankah bayi terlahir melalui darah seorang Ibu? Artinya, bagi manusia yang sadar sunatullah dan makrifat, ia tidak akan pernah punya amarah, dendam, benci, dengki, kesal dan kecewa atas segala peristiwa yang terjadi, KARENA paham dan mengerti bahwa itu akan melahirkan peristiwa baru yang membahagiakan.
Kini terlahir gerakan seribu, bahkan nanti sejuta atau semilyar hingga SEMESTA Sajen dan Dupa di titik titik wilayah Nusantara. Biarlah ini menjadi gerakan sajian puja puji bagi TUHAN YME semata. Penguatan Tauhid yang hanya menuhankan Sang Maha Pencipta, Maha Sutradara Sumber Kehidupan.
Biarlah ini menjadi gerakan HENING CIPTA. Hening Heneng Wening Anteng bersama. Meluruhkan ego masing masing diri dan kelompok hingga hanya tersisa rasa Kasih Sayang Murni. Gerakan yang mengurangi formalitas dan kata kata. Mewujud menjadi kekuatan silaturahim dan persaudaraan tulus semata meresapi keindahan Sesajian dan keagungan aroma wangi surgawi Dupa.
Biarlah ini menjadi gambaran SURGA oleh ALLAH SWT : Layasma’una fiha laghwan wala ta’tsima, illa qilan salaman salama. Sebuah arena dimana tiada perkataan hina dan sia sia, kecuali hanyalah suasana kalimat damai menentramkan kerahayuan. KARENA SAJEN dan DUPA sejati adalah isi hati yang dipenuhi pandangan kebaikan dan wewangian akhlak budi pekerti.
Kota Malang,medio 23 Januari 2022.
Penggiat Budaya
Wibie Mahardika