“Dampak positifnya dalam hal ini adalah harus bisa jadi alat kesejahteraan warga Desa Wadas. Untuk itu, kami butuh belajar dari wilayah lain yang sudah sukses,” ucap dia.
Upaya studi banding tersebut, ungkapnya, tidak lepas dari dorongan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Gubenur, kata dia, juga berkomitmen meningkatkan kapasitas pengurus dan kelembagaan BUMDes. Selain itu, ucap Fahri, tentunya juga bantuan modal.
Sementara Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Purworejo, Andri Kristanto menyampaikan, situasi dan kondisi di Desa Wadas kian kondusif. Pengukuran lahan tahap tiga sudah mulai dilakukan. Dari target 617 bidang, kini tinggal 8 bidang saja.
“Hal ini tercapai karena pendekatan dialogis dan langsung pada titik masalah dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Tak kurang sudah 5 kali terjadi dialog antara Pak Gubernur dengan kelompok warga,” tuturnya.
Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pendekatan terhadap warga pemilik 8 bidang yang tersisa. “Kami pastikan tidak ada paksaan, tapi pendekatan masih terus kami lakukan,” tandasnya.(tim)