EDITOR.ID, Jakarta,- Innalilahi wa Innalilahi Rojiun. Kabar duka kembali menyelimuti dunia pers kita. Telah meninggal dunia Toriq Hadad, sosok wartawan senior. Mantan Pemimpin Redaksi Majalah dan Koran Tempo ini meninggal di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Jakarta, Sabtu (8/5/2021).
Kabar meninggalnya Mas Toriq, demikian beliau disapa, jurnalis senior itu beredar di grup-grup WhatsApp wartawan. Beberapa jurnalis Tempo mengkonfirmasi kabar duka ini.
Mantan wartawan grup Tempo yang juga teman dekat Toriq Hadad, SS Budi Rahardjo membenarkan kabar duka meninggalnya jurnalis senior Toriq Hadad.
“Yang saya dengar beliau meninggal karena serangan jantung. Di RSPI pukul 05.15,” ujarnya.
SS Budi Rahardjo yang disapa Budi Jojo ini kepada EDITOR mengaku sedang bersiap akan melayat dan mengantar jenazah almarhum ke pemakaman.
“Beliau akan dimakamkan di pemakaman Jeruk Purut (Pemakanan Jeruk Purut, Jakarta Selatan,red) bakda Dzuhur, ini saya sedang bersiap untuk melayat beliau,” ujar Budi Jojo yang juga Ketua Umum Asosiasi Media Digital Indonesia (AMDI) ini.
Budi Jojo mengenang sosok Toriq Hadad adalah sahabat yang sangat baik dan ramah kepada siapapun. Almarhum semasa menjalani profesinya sebagai wartawan juga dikenal ulet dan rajin. Sehingga karirnya sangat cepat hingga menjabat sebagai Direktur Utama di Grup Tempo Media.
Profil Toriq Hadad, dipetik dari laman website perusahaan Tempo Media Group, adalah sosok kelahiran Surabaya 1960, penyka olah raga tenis meja, dan menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Koran Tempo pada 2005.
Setahun kemudian, ia memimpin Majalah Tempo dan menjabat sebagai Direktur PT Tempo Inti Media Tbk. Dan 2017 diangkat menjadi Direktur Utama.
Dalam bidang akademis, sebelum meraih gelar sebagai Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen PPM, ia lulus sebagai sarjana dari Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1984, lalu bergabung dengan Tempo sebagai reporter. Penugasannya antara lain adalah Kepala Biro di Jawa Timur (1987-1989) dan Kepala Biro Jakarta (1992-1994) sampai Tempo dibredel.
Pada 1995, bersama Yusril Djalinus (alm) dan sejumlah wartawan mendirikan situs berita online pertama di Indonesia: Tempo Interaktif, yang kini menjadi Tempo.co.
Selain itu, almarhum terus memperkuat pola konvergensi Tempo (cetak, online dan tivi akan menjadi satu kesatuan) di lingkungan Tempo Media Group.
Selamat jalan Mas Toriq, dunia jurnalistik Tanah Air kehilangan salah satu sosok seniornya. Semoga keluarga yang ditinggalkan memperoleh penghiburan. (tim)