EDITOR.ID, Banyuwangi,- Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus melakukan pemantauan ke sejumlah titik dalam rangka penegakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Disamping itu Satgas juga membagikan sembako gratis kepada masyarakat.
“Saya telah instruksikan kepada seluruh camat dan OPD agar dalam setiap pemantauan PPKM darurat wajib dilakukan secara humanis, persuasif, dengan senyum, dengan sapa, jangan marah-marah,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas di Banyuwangi, Sabtu.
Bupati Ipuk bersama kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pimpinan kecamatan melakukan pemantauan. Warga yang terlihat tidak bermasker dan berkerumun di tempat penjualan makanan-minuman diminta dengan hormat untuk segera pulang, dan mereka juga diberi fasilitas tes usap antigen gratis di lokasi.
Dari 17 orang yang dilakukan tes antigen, satu orang di antaranya hasilnya positif, dan langsung bersangkutan diarahkan untuk isolasi mandiri yang nantinya akan dikontrol petugas puskemas setempat.
Kepada para pemilik warung, Ipuk juga menyampaikan permohonan maaf dan memberikan pengertian agar berjualan sesuai aturan PPKM darurat, di sela itu bupati juga memberikan paket sembako.
“Saya minta maaf harus ada pembatasan aktivitas masyarakat. Ini situasi sulit. Bantuan ini juga tidak seberapa, dan tidak bisa menggantikan apa yang didapat seperti sebelum penerapan PPKM darurat,” ujarnya.
Paket sembako juga diberikan kepada beberapa orang yang membutuhkan sepanjang pemantauan PPKM darurat.
Ipuk melanjutkan, pekan depan sembako juga kembali disalurkan kepada pelaku seni, wisata, pengemudi angkutan kota, ojek online, penyandang disabilitas dan warga yang membutuhkan secara umum. Bantuan itu dari Pemkab Banyuwangi dan Kementerian Sosial.
Bupati Ipuk menambahkan, gerakan belanja tiap hari oleh PNS akan melengkapi bantuan uang tunai kepada ribuan warung kecil/PKL yang sedang disiapkan.
“Bantuan untuk pelaku usaha ultra mikro itu insyaa Allah minggu depan cair, karena pendataan sudah hampir final. Nanti setiap PKL/warung kecil akan menerima Rp300.000 per pelaku usaha, insyaa Allah menjangkau ribuan orang,” pungkasnya. (Tim)