EDITOR.ID, Surabaya, – Rumah sakit rujukan pasien kusus COVID-19 di Surabaya, RSUD dr Soetomo, mengalami overload atau kelebihan kapasitas dan terpaksa menyiapkan gedung parkir sebagai ruang perawatan pasien. Hal ini dikatakan Direktur Utama RSUD dr Soetomo, dr Joni Wahyuhadi. Ia menyebut saat ini pihaknya tengah merawat 330 pasien COVID-19, melebihi kapasitas yang tersedia.
“Kami sedang merawat 330 pasien lebih,” ujar Joni, Sabtu (26/6).
Jumlah itu, kata Joni diperkirakan bakal terus bertambah. Pihaknya pun sedang menyiapkan gedung parkir di RSUD dr Soetomo, untuk difungsikan sebagai ruang perawatan pasien COVID-19.
“Kami sedang mengembangkan ruangan gedung parkir sedang kami renovasi untuk ruang isolasi. Membuat ruang untuk COVID perlu waktu,” tuturnya.
Joni menegaskan bagwa pihaknya bakal kerja keras untuk memberikan penanganan terhadap pasien COVID-19. Namun ia juga meminta seluruh pihak untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).
“Makanya disiplin prokes. Media mohon bantu kami menyejukkan suasana ya, agar tidak panik. Kami kerja keras,” tandasnya.
Sebelumnya, ketersediaan tempat tidur isolasi dan ICU di rumah sakit rujukan COVID-19 Jawa Timur kian menipis. Keterisian atau bed occupancy rate (BOR) di Jatim saat ini tercatat sebanyak 76 persen untuk ruang isolasi biasa, sedangkan, BOR ruang ICU mencapai 74 persen.
“Beberapa BOR rumah sakit zona merah di beberapa daerah mengalami kenaikan cukup signifikan,” ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melalui keterangan tertulisnya, Jumat (25/6).
Di tiga zona merah, yakni Bangkalan, sebagaimana dilansir cnnindonesia, BOR isolasi biasa tercatat terisi 85 persen, BOR ICU 60 persen. Sementara di Ponorogo BOR isolasi 96 persen dengan BOR ICU yang mencapai 82 persen. BOR isolasi di Kabupaten Ngawi 82 persen dengan BOR ICU sebanyak 60 persen.
Di zona oranye seperti Kota Surabaya, BOR ruang isolasi biasa mencapai 92 persen dan BOR ICU mencapai 60 persen. (Tim)