EDITOR.ID, Bandung,- Menteri Sosial Tri Rismaharini marah besar dan prihatin dengan atitude pegawai negeri sipil (PNS) yang jadi pimpinan dan staf di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat. Instansi ini dibawah naungan Kemensos.
Lho Kenapa Bu Menteri kok jadi marah? Usut punya usut Mensos Risma marah karena pegawai Kemensos di Balai Rehabilitasi Sosial Wyata Guna, enak-enakan dalam bekerja, dan bergaya priyayi atau bos.
Bu Risma ingin Balai ini menyediakan dapur umum untuk memasok makanan bagi masyarakat yang tak mampu. Ehhh yang disiapin oleh pegawainya justru hiburan organ tunggal. Organ Tunggal ini disiapkan konon untuk menjamu Bu Menteri. Mungkin di instansi ini budaya kebanyakan pejabatnya organ tunggal dan hura-hura.
Kronologi kejadian awalnya, saat bu Risma hendak memantau kelangsungan dukungan dapur umum Kemensos di balai tersebut, Selasa (13/9/2021).
Dia hendak memastikan sejauh mana kesiapan Balai Wyata Guna Bandung untuk menyiapkan makanan siap saji dan telur untuk kebutuhan nutrisi selama kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
Lucunya saat Bu Menteri sidak dapur umum, pemandangan yang terlihat justru mendapati pegawai BRSPDSN Wyata Guna kalang kabut dan sibuk menyiapkan kibor lengkap dengan pengeras suara aktif. Rupanya kebiasaan jika pejabat atau penggede datang akan dihibur organ tunggal.
Sehingga PNS di instansi Balai Wyata justru sibuk ngurusi organ tunggal. Bukan dapur umum sebagaimana tugas mereka menyiapkan makanan bagi mereka Penyandang Disabilitas Sensorik Netra.
Melihat PNS sibuk ngurusi organ tunggal sontak Bu Risma murka. Kepala Balai Wyata Guna Bandung Sudarsono pun menjadi sasaran amarahnya.
“Ini lagi bapak, ngapain aku disiapi musik segala? Mau tak tendang apa! Emang aku kesenengan apa ke sini,” cetus Risma.
Luapan emosional Risma semakin menjadi tatkala meninjau kesiapan dapur umum. Selain kekurangan peralatan memasak, Risma geram lantaran dapur umum kekurangan personel.
Di sisi lain, banyak pegawai Balai Wyata Guna yang masih berada di dalam kantor dan tidak ikut membantu operasional di dapur umum. Dia pun akhirnya mengumpulkan para pegawai di lapangan.
“Tolong ya teman-teman, saat ini kondisinya dan situasinya kritis. Ini Kementerian Sosial jangan memisah-misahkan diri. Ini malah tidak ada yang nongol,” ujar Risma dengan nada meninggi.
“Rakyat lagi susah sekarang, tenaga-tenaga kesehatan semua susah, tapi semua teman-teman kayak priyayi semua maunya duduk tempat dingin enggak mau susah-susah,” sindirnya.
Risma meminta kepada para pegawai balai untuk lebih peka dan membantu situasi di dapur umum.
“Ayolah kita peduli, jangan jadi priyayi. Semuanya polisi ada di jalan, semua jaga, teman-teman enak duduk di dalam. Di mana perasaan kalian?” cetus mantan Wali Kota Surabaya itu. (tim)