Dalam pertemuan sebelumnya Asyiqun menyebut ada 3 poin terlampir yang telah disepakati bersama panitia. Berikut 3 poin yang dilanggar:
1. Pihak Yayasan dan Masjid As Salam Surabaya bersepakat untuk meniadakan Ustaz Syafiq Riza Basalamah sebagai pemateri dengan pertimbangan menjaga suasana kondusif di lingkungan Gunung Anyar.
2. Kegiatan tetap dilaksanakan hanya dengan berpedoman melakukan salat berjamaah
3. Pihak Ansor dan Banser akan tetap berkomitmen untuk mendampingi pihak yayasan dan takmir Masjid As Salam dalam rangka melakukan giat syiar agama sesuai kaidah agama Islam yang Rahmatan Lil Alamin.
GP Ansor Jatim: Panitia Tak Lakukan Komunikasi dengan Baik
Bendahara PW GP Ansor Jawa Timur M. Fawait menduga kericuhan terjadi karena pihak penyelenggara pengajian tidak melakukan komunikasi dengan baik. Pihaknya mengklaim Ansor tidak pernah melarang pengajian.
“Kami atas nama Ansor Jatim, bahwa kawan-kawan di level kecamatan tidak akan bertindak begitu saja jika ada komunikasi baik. Saya tegaskan, semua pengajian itu baik, tapi jangan sampai pengajian yang tidak sepemahaman dengan masyarakat sekitar dipaksakan digelar. Perlu dimusyawarahkan agar tidak terjadi lagi hal seperti Ustaz Hanan Attaki dulu,” jelasnya.
“Jangan sampai niatnya baik yakni menggelar pengajian, tapi kalau tidak sepemahaman dengan masyarakat sekitar justru menimbulkan kemudaratan,” lanjutnya.
Sebelumnya, Ustaz Syafiq Riza Basalamah seharusnya mengisi kajian keislaman di Masjid Assalam Purimas Surabaya, pada Kamis (22/2/2024) pada pukul 18.00 WIB.
Acara kajian dibatalkan setelah GP Ansor Surabaya mengeluarkan surat nomor 013 PAC-X1-01-19/SR-02/2024 yang menyatakan pihaknya keberatan dengan adanya rencana pengajian dengan penceramah Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Dalam surat keberatan dan penolakan yang dikeluarkan, ormas GP Ansor Surabaya menilai ceramah Syafiq Basalamah bersifat provokatif dan adu domba.
Namun ada jemaah yang tidak tahu berdatangan ingin melanjutkan kajian. Dari situlah sempat terjadi kericuhan saling dorong. (tim)