Saat itu, ia tak menyangka bahwa KPC akan menjadi perusahaan besar seperti saat ini. Retno mendedikasikan diri selama 21 tahun di KPC. Ia memiliki tanggung jawab perencanaan eksplorasi tambang, ekstraksi batubara, pengembangan komunitas dan pengapalan batubara.
Setelah dari KPC, ia bekerja di beberapa perusahaan pertambangan nasional lain. Pengalaman tersebut banyak menempa dirinya. Tercatat Retno pernah bekerja diantaranya di Bara Alam Utama (BAU), Jembayan Muarabar (JMB), di Adimitra Baratama Nusantara (ABN). Retno juga pernah menduduki posisi Direktur HSE Corporate di Sinarmas Mining pada 2020.
Selama perjalanan karirnya, Retno pernah mengalami jatuh bangun yang semakin menempanya dalam hal kepemimpinan dan manajemen. Dia memiliki koneksi yang luas dan keahlian komunikasi yang baik.
Ketua Dewan Redaksi EDITOR.ID Asri Hadi menyampaikan harapannya melalui peluncuran buku “Perempuan di Tambang karya Retno Nartani akan memberikan inspirasi, motivasi dan kebanggaan bagaimana ketangguhan kaum perempuan dalam bisnis pertambangan yang selama ini indentik dengan kaum pria.
“Buku ini benar-benar memberikan pengetahuan dan pemahaman kita bagaimana perempuan sangat tangguh dalam mengelola bisnis pertambangan,” ujar Asri Hadi.
Menariknya buku yang sedang diulas menurut Asri Hadi menggambarkan bagaimana lika liku bisnis pertambangan. Yang sangat menarik dari buku ini karena memunculkan sosok perempuan dalam dunia pertambangan.
“Saya bangga, buku yang ditulis ini ada hal baru yang saya temukan, soal perempuan dalam dunia pertambangan,” katanya. (tim)