EDiTOR.ID,Semarang,- Gelaran Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2021 kembali digelar. Ratusan calon investor baik dari dalam maupun luar negeri berbondong-bondong mengikuti acara itu, untuk melihat potensi investasi di Jawa Tengah.
Tidak salah Provinsi Jawa Tengah memang menjadi daerah favorit investor melakukan kegiatan bisnisnya. Sejumlah investor asing mengatakan, bahwa iklim kondusif dan banyaknya kemudahan menjadi alasan kuat mereka menanamkan modalnya di Jawa Tengah.
Hal itu diungkapkan sejumlah investor asing saat acara CJIBF berlangsung di Hotel Tentrem Semarang, Rabu (10/11). Sejumlah pengusaha dari luar negeri mengatakan, sangat senang berinvestasi di Jateng karena menilai banyak hal baik di provinsi itu.
“Saya tertarik berinvestasi di Jawa Tengah, karena upah minimumnya yang kompetitif. Selain itu, Jateng memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Mereka cepat belajar, rajin, pekerja keras dan kooperatif,” kata Ketua Central Java Korea Foundation, Hwan Chae.
Selain itu, Jateng lanjut Hwan, juga memiliki konektivitas transportasi darat dan laut yang sangat menunjang kegiatan ekspor impor. Ditambah lagi, adanya jalan tol yang membentang dari Jakarta ke Surabaya, sehingga membuat Jateng semakin terkoneksi.
“Selain itu, kemudahan perizinan dan sikap kooperatif selalu ditunjukkan Pemprov Jateng. Dalam tiga bulan saja, kita sudah bisa memulai aktivitas bisnis di Jateng,” jelasnya.
General Manager PT Shoenary Javanesia Inc, Chang Lee mengatakan hal serupa. Menurutnya, kemudahan perizinan di Jateng sangat baik. Semua perizinan tidak lagi manual, melainkan secara online.
“Sehingga jika dibandingkan dengan proses terdahulu, kami merasa sangat beruntung karena bisa menghemat waktu dan lebih nyaman,” jelasnya.
Tak hanya itu, ia juga mengapresiasi vaksinasi yang gencar dilakukan oleh Pemprov Jateng. Hal itu membuat kegiatan operasional perusahaannya menjadi lebih aman.
“Keberadaan infrastruktur, proses rekrutmen pekerja dan kondisi lingkungan di Jateng juga lebih atraktif dibandingkan dengan provinsi lain. Maka jangan pernah ragu untuk berinvestasi ke Jawa Tengah,” ucapnya.
Presiden Direktur PT Nestle Indonesia, Ganesan Ampalavanar mengatakan, Jawa Tengah menjadi salah satu provinsi jujugan investor karena pemerintah pusat terus mempercepat pengembangan daerah ini.
“Dengan lokasinya yang sangat strategis dan komitmen yang ditunjukan Pemprov Jateng untuk mendukung kegiatan usaha, maka kami memutuskan untuk meletakkan salah satu investasi strategis di sana. Kami membangun pabrik di lahan seluas 20 hektar di Batang,” ucapnya.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sendiri memang sedang menggenjot untuk mendatangkan investor ke Jawa Tengah. Menurutnya, saat ini moment yang tepat untuk membangkitkan ekonomi karena pandemi sudah mulai tertangani.
“Maka kita dorong terus agar investasi bisa tumbuh, termasuk kita mendorong agar kawasan industri termasuk kawasan ekonomi khusus di Jateng bisa segera dioperasionalkan,” jelasnya.
Ganjar mengatakan, semua pihak diminta mendukung peningkatan investasi di Jawa Tengah. Semua kepala daerah harus mempermudah calon investor menanamkan modalnya di Jawa Tengah.
“Kemudahan-kemudahan itu yang mereka butuhkan, stabilitas sosial dan politik juga penting bagi mereka. Tidak boleh lagi ada yang dipersulit, ada pungli dan hal lain yang membuat calon investor kesulitan,” tegasnya.(tim)