Ia menjelaskan PT INKA akan memproduksi kebutuhan transportasi di DRC. Berbagai jenis kereta nantinya akan diproduksi termasuk dalam hal infrastruktur perkeretaapiannya yang akan dikerjakan BUMN lain di Indonesia.
Budi menambahkan proyek dengan nilai total sekitar 11 miliar dollar AS ini akan dikerjakan dimulai fase pertama dengan target 4 tahun mulai tahun 2021.
Selain proyek perkeretaapian INKA turut serta juga dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 200 Mega Watt peak (MWp) di Kinshasa, DRC, Afrika. (tim)