EDITOR.ID – Surabaya, Program Kartu Prakerja tahap pertama, Jawa Timur (Jatim) mendapat kuota 15.000 orang. Pengumuman hasil seleksi dari pemerintah pusat diumumkan Jumat (17/4/2020).
Bagi yang lolos seleksi program ini akan mendapatkan bantuan uang untuk biaya pelatihan dan insentif sebesar Rp 3.550.000 yang diberikan secara bertahap dalam empat bulan.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan di gelombang pertama ini Provinsi Jawa Timur mendapatkan kuota sebanyak 15.000 orang.
Artinya, dari seluruh pendaftar program kartu prakerja Jawa Timur yang akan diterima 15.000 orang. Bagi yang belum dinyatakan diterima dalam gelombang pertama, akan masuk waiting list atau daftar tunggu untuk masuk di gelombang selanjutnya.
“Untuk gelombang pertama, besok diumumkan. Sampai hari ini, konfirmasi terakhir Jatim akan mendapatkan kuota sekitar 15.000 yang diterima,†ungkap Khofifah, Kamis (16/4/2020).
Dengan adanya kuota tersebut sangat memungkinkan bahwa peserta yang tidak lolos besok bukan karena tidak memenuhi kualifikasi seleksi. Melainkan karena kuota saja sehingga belum dinyatakan lolos.
“Karena ada kuota, yang belum lolos maka akan masuk daftar tunggu. Jadi tidak perlu galau atau cemas,†kata Gubernur.
Terkait kuota, ia meminta agar seluruh jajaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi baik dari provinsi maupun kabupate/ kota untuk memberikan informasi pada pendaftar, agar terbangun suasana positif dan mereka yang tidak lolos tidak gusar dan gelisah.
“Kami menyampaikan pada semua ASN di lingkungan dinas tenaga kerja untuk menyosialisasikan ini. Agar kita semua bisa membangun suasana yang positif dan agar mereka tidak galau, tidak gelisah. Perlu kita sampaikan bahwa rekrutmen ini tidak berhenti di sini, ada skema waiting list,†tegasnya.
Sebagaimana diketahui, pekerja yang terdampak covid-19 di Jatim mencapai puluhan ribu. Per tanggal 16 April 2020, jumlah orang terdampak di sektor Ketenagakerjaan di Jatim mencapai 38.919 orang. Dimana yang mengalami PHK 4.229 orang, kemudian yang dirumahkan ada sebanyak 28.558 orang. Sedangkan dari PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang terdampak ada sebanyak 6.132 orang. (Tim)