Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kedua kiri) membagikan buku kepada anak-anak korban gempa di Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Selong, Lombok Timur, NTB, 30 Juli 2018. ( Foto: Antara / Ahmad Subaidi )
EDITOR.ID, Jakarta – Musibah gempa berkekuatan 7 SR yang menewaskan lebih dari 82 orang dan melukai ratusan warga di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) Minggu 5 Agustus 2018 menjadi perhatian serius Presiden Joko Widodo. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memerintahkan kepada jajarannya terutama Menkopolhukam untuk berkoordinasi dengan seluruh stakeholder menangani dampak gempa.
“Tadi malam saya sudah memerintahkan ke Menkopolhukam untuk koordinasi seluruh jajaran terkait dengan ini, baik TNI, Polri, Pemda NTB dan lain-lain agar penanganan gempa bisa dilakukan secepat-cepatnya,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) setelah melakukan Peninjauan Kesiapan Infrastruktur Asian Games XVIII – 2018 di Venue Asian Games TMII Jakarta, Senin (6/7/2018).
Penanganan yang dimaksud presiden meliputi evakuasi korban meninggal dan luka-luka, meski sebagian di antaranya sudah ditangani termasuk di antaranya logistik.
Presiden bahkan memastikan bantuan logistik sudah dikirimkan segera sesaat setelah bencana tersebut terjadi.
“Soal logistik tadi malam sudah meluncur ke NTB termasuk dokter-dokter,” katanya.
Presiden menyatakan belum berencana untuk meninjau langsung dampak gempa di NTB namun akan terus memantau dengan baik upaya penanganannya.
“Kalau saya ke sana justru mengganggu konsentrasi aparat yang sedang bekerja di lapangan, saya akan mencari waktu yang telat. Jadi tidak justru mengganggu evakuasi dan penanganan di lapangan,” katanya.
Presiden tetap berjanji akan memberikan bantuan kepada para korban tetapi akan memperhitungkan dulu dampak yang terjadi di lapangan.
“Kita akan melihat dulu di lapangan karena ini berbeda kemarin 5 (SR) sekarang 7 (SR) akan kita putuskan setelah melihat yang di lapangan tapi bahwa akan diberikan bantuan iya,” katanya.
Bencana alam gempa bumi terjadi pada Minggu, 5 Agustus 2018, pukul 18.46 WIB, yang berdasarkan informasi BMKG berpusat pada koordinat 8,37 LS dan 116,48 BT, dengan magnitudo 7,0 SR, di kedalaman 15 km, berjarak 27 km timur laut Lombok Utara. (tim)