“Ada sinyal bahwa Prabowo akan menggandeng kader NU sebagai cawapresnya,” ujar Jamiluddin.
Sinyal tersebut kemudian dikaitkan kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
“Karena, Khofifah bagian dari NU dan sangat diterima PBNU dan Gusdurian,” lanjutnya.
Selain itu, akademisi dari Universitas Esa Unggul menyebut Prabowo lebih diuntungkan bila menjadikan Khofifah sebagai cawapresnya.
“Khofifah dengan dukungan basis massa yang besar di Jawa Timur, akan membantu mengerek elektabilitas Prabowo,” tuturnya.
Hal itu diperlukannya, karena pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo kalah di Jawa Timur.
PKB Tak Khawatir Khofifah Dilirik Prabowo
Pertemuan antara Prabowo dengan Khofifah disikapi PKB. Partai koalisi Gerindra ini mengaku tidak khawatir akan ada deal politik diluar kesepakatan.
“Nggak (khawatir), nggak ada. Kan sampe hari ini nggak ada opsi lain,” kata Wasekjen PKB Syaiful Huda kepada wartawan di gedung DPR, Jakarta, Selasa (14/2/2023).
Huda meyakini pertemuan Prabowo dan Khofifah merupakan silaturahmi. Dia justru mengajak Khofifah untuk bergabung.
“Silaturahmi biasa, ngajak semua pihak termasuk Bu Khofifah kalau perlu masuk gabung karena itu semangatnya,” ucapnya.
Lebih lanjut, Huda mengatakan sejak awal PKB dan Gerindra menyepakati dalam piagam perjanjian bahwa akan memperlebar sayap koalisi. Dia memandang silaturahmi salah satu cara tersebut.
“Sejak awal semangatnya kan kita ada diktum dalam butir piagam itu kan memperlebar banyak pihak termasuk memperlebar koalisi, nah memperlebar koalisi itu kan bisa nambah partai, bisa nambah figur, untuk menguatkan,” ujar dia. (tim)