Lebih jauh Boy Thahir mengungkapkan makna Tahun Baru Imlek yaitu perayaan untuk menyambut musim semi, yang dulu dilakukan oleh para petani di Tiongkok, sebagai pertanda untuk memulai kehidupan seiring dengan tunas dan bunga yang mulai tumbuh.
“Untuk itu, Kadin Indonesia Komite Tiongkok menyelenggarakan “Syukuran Tahun Baru Naga Kayu” sebagai bentuk rasa syukur dan optimisme menyambut keberkahan dan peluang-peluang di tahun ini,” ujar Boy di hadapan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan jajaran pejabat lainnya yang menghadiri perhelatan tersebut.
“Khususnya dalam menyambut pemimpin baru yang diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan kemakmuran masyarakat dan negara,” lanjutnya.
Agenda tersebut dilaksanakan karena tahun 2024 merupakan Tahun Naga Kayu yang diprediksi akan membawa keberkahan dan keberuntungan melimpah.
Dalam budaya Tionghoa, lanjut Boy, naga sering dihubungkan dengan kebijaksanaan dan kekuatan. Maka dari itu, mereka menilai masyarakat perlu memilih pemimpin yang mampu memimpin secara kolaboratif, mendengarkan masukan dari berbagai pihak, dan membangun kesepahaman bersama untuk mencapai tujuan bersama.
“Kayu sebagai unsur dalam perhitungan Tionghoa memberikan gambaran tentang pertumbuhan dan keberlanjutan. Pilih pemimpin yang memiliki kebijakan ekonomi yang berkelanjutan untuk menciptakan lapangan kerja, meningkatkan investasi, dan mengatasi ketidaksetaraan ekonomi,” tegasnya.
“Imlek Naga Kayu memberikan pesan tentang keberanian dan transformasi. Pemimpin harus berani mengambil langkah-langkah inovatif untuk memajukan negara,” pungkasnya. (tim)