Pj Bupati Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Herman Suryatman mengungkapkan, saat ini pihaknya masih fokus menangani pasien di rumah sakit yang terdampak gempa. Menurut dia, apabila bangunan rumah sakit dinilai aman, pasien akan kembali dimasukkan ke dalam gedung dari tenda darurat.

Kondisi rumah yang rusak pascagempa di Babakan Hurip, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023).

Apabila kondisi gedung rumah sakit dinilai tidak aman, Herman mengatakan, pemerintah akan menyiapkan tenda yang lebih representatif untuk pasien.

RSUD Sumedang sendiri, akibat gempa berkekuatan Magnitudo 4,8, terpaksa mengevakuasi 108 pasien. Mereka dirawat di halaman depan RSUD Sumedang dan 45 pasien di halaman belakang.

Dampak Gempa 456 Rumah Rusak, Ratusan Warga Mengungsi

Gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Minggu (31/12/2023), ternyata menimbulkan dampak besar. Akibat gempa, 456 rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan. Sementara ratusan warga dikabarkan mengungsi sementara.

Akibat gempa di Kabupaten Sumedang di penghujung 2023 dan awal 2024, sebanyak 248 rumah rusak dan 456 warga harus mengungsi. Berdasarkan data BNPB, ada 138 rumah kategori rusak ringan dan 110 rumah kategori rusak berat. Selain itu 456 warga dilaporkan mengungsi.

Tidak ada korban jiwa akibat kejadian. Namun, ada sebelas orang yang dikabarkan mengalami luka ringan dengan dua orang di antaranya dirawat di RSUD Sumedang dan RS Santosa Bandung. Korban terluka ini sebagian besarnya sudah bisa kembali ke rumah.

Gempa Dipicu Oleh Pergeseran Cesar Cileunyi

Hasil analisa Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa kejadian gempa bumi ini diperkirakan akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi – Tanjungsari yang disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi dan kedalaman dari data BMKG.

Berdasarkan data Badan Geologi, Sesar Cileunyi-Tanjungsari merupakan sesar mendatar mengiri, sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus ke timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser berkisar antara 0,19 – 0,48 mm/tahun.

Badan Geologi juga mencatat bahwa wilayah Kabupaten Sumedang pernah mengalami kejadian gempa bumi merusak pada tahun 1972, sedangkan kejadian gempa bumi tahun 2010 menimbulkan kecemasan bagi penduduk di daerah Tanjungsari, Kabupaten Sumedang. Pada tahun 2022 juga tercatat kejadian gempa bumi dengan magnitudo (M2,7) pada kedalaman 16 km.

Dengan melihat hasil analisis dan catatan masa lalu, masyarakat diimbau tetap tenang, mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat, tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, dan jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi.

Pj Gubernur Minta Masyarakat Tetap Waspada

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengatakan berdasarkan laporan ada 138 rumah rusak ringan, 110 rusak berat, dan 456 pengungsi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: