Pernyataan Anies Baswedan Pemerintah Matikan Kritik Tuai Kecaman, PKB: Sok Paling Hebat

Menurut Dira, pemerintah di bawah komando Jokowi sangat terbuka dengan kritik. Dia mengungkit Jokowi pernah meminta masyarakat aktif mengkritik pemerintah, tepatnya dalam pernyataan pada Februari 2021 lalu.

Jakarta, EDITOR.ID,- Pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menuduh pemerintah saat ini yang sering mematikan kritik, menuai kecaman. Salah satunya datang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Juru bicara DPP PKB Dira Martamin menyebut Anies Baswedan tengah terkena ‘sindrom Thanos’ (salah satu tokoh antagonis paling kuat di Marvel Universe), yakni merasa paling benar dan hebat.

“Pernyataan Anies menunjukan bahwa dia tengah terjangkit sindrom Thanos. Merasa apa yang dilakukan paling hebat dan paling benar. Sehingga menuding pemerintahan antikritik,” kata Dira dalam keterangannya, Minggu (18/12/2022).

Menurut Dira, pemerintah di bawah komando Jokowi sangat terbuka dengan kritik. Dia mengungkit Jokowi pernah meminta masyarakat aktif mengkritik pemerintah, tepatnya dalam pernyataan pada Februari 2021 lalu.

“Pemerintah sangat terbuka dengan kritik. Justru pernyataan Anies yang mengklaim sering mendapatkan kritik yang akhirnya kritik tersebut harus dijawab satu per satu saat menjabat Gubernur DKI Jakarta menunjukan bahwa ia merasa paling hebat. Padahal, apa yang dilakukan Anies sudah lebih dulu dilakukan pemerintah. Anies terlalu banyak mengklaim,” papar politisi muda PKB ini.

Tercatat pada Februari 2021, kata Dira, Jokowi meminta masyarakat aktif mengkritik Pemerintah. Bahkan pada awal November 2021, Fahri Hamzah yang saat itu menjabat sebagai Wakil ketua DPR RI mengatakan Jokowi pernah menanyakan kenapa oposisi saat ini lemah.

“Itu menunjukkan bahwa pemerintah ingin dikritik. Pemerintah ingin memiliki lawan tanding yang seimbang. Ingin oposisi kuat, pengin mendapatkan masukan dari oposisi,” tutur Dira.

Lebih lanjut Dira mengatakan pemerintah saat ini menyadari kritik itu sesungguhnya edukasi publik, selama kritik tersebut faktual, tidak menyebarkan kebohongan dan kebencian.

“Buktinya, masyarakat masih bisa memberikan kritik secara terbuka dan Pak Jokowi sendiri terbuka untuk itu. Secara umum, Pemerintah masih memberi ruang yang luas untuk kritik,” tambahnya.

Dira menyampaikan hal itu sebagai tanggapan atas pernyataan Anies Baswedan dalam tayangan podcast “Anies Baswedan Tidak Foto di Resepsi Kaesang Hingga Safari Politiknya” seperti diunggah di kanal YouTube R66 Newlitics.

Dalam tayangan itu, Anies mengatakan dirinya dengan aktif menerima dan menjawab kritik masyarakat. Menjawab kritik, menurutnya, menguntungkan publik. Anies juga sempat menyinggung bahwa terkadang terdapat arahan untuk mematikan kritik di pemerintahan.

“Kita kadang-kadang kalau di pemerintahan tuh, ‘Matiin itu kritiknya tuh’, ‘Tolong dong ditelepon, jangan kritik lagi’. Sebentar, itu sesungguhnya public education (edukasi publik), ada selamanya. Selama apa? Selama faktual, selama tidak menyebarkan kebohongan dan kebencian,” kata Anies.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: