Pasca viral kasus intimidasi dan memaksa siswa bersujud dan menggonggong, kehidupan Ivan Sugianto memang terus dikuliti oleh netizen.
Apalagi, ditemukan sejumlah jejak digital dari Ivan Sugianto, yang membuat publik makin penasaran tentang sosok pengusaha arogan tersebut.
Meski diduga kini Ivan berupaya membersihkan jejak-jejak digitalnya. Namun, temuan dari netizen sudah telanjur beredar di medsos, sehingga dugaan-dugaan tentang dirinya makin luas dibahas.
Salah satunya jejak digital yang viral di medsos adalah foto dirinya bersama dua pria berseragam TNI AD. Salah satu pria dalam foto tersebut diketahui adalah seorang perwira berpangkat Kolonel. Mereka tampak tersenyum akrab di dalam sebuah mobil.
Foto viral itu pun memicu spekulasi bahwa Ivan memiliki kedekatan alias ‘bekingan’ dari militer.
Sebelumnya Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto enggan memberi komentar soal isu adanya kedekatan Ivan Sugianto dengan aparat kepolisian.
Dia pun meminta media untuk fokus pada kasus intimidasi yang dilakukan Ivan Sugianto kepada siswa SMAK Gloria 2 Surabaya.
Di mana saat ini pengusaha yang disebut-sebut memiliki klub malam itu sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
“Jadi gini mbak ya, mas, media sekalian, kita fokus pada penanganan kasus ini, jadi jangan digiring kemana-mana,” ujar Dirmanto, Kamis (14/11/2024)
Ivan dijerat dua kasus
Ivan Sugianto dijerat dengan pasal berlapis terkait Undang-Undang Perlindungan Anak dan KUHP. Pengusaha asal Surabaya itu mengintimidasi anak SMAK Gloria 2 untuk bersujud dan menggonggong layaknya anjing.
Ivan tak terima karena EN, diduga sudah bercanda menyebut rambut anak Ivan, yakni EL, seperti anjing ras pudel. Pengusaha tempat hiburan malam itu pun mendatangi EN di sekolahnya. Ivan juga memaksa anak di bawah umur itu untuk minta maaf dengan bersujud dan menggonggong.
Saat kasus ini viral di media sosial, beredar juga foto Ivan yang sedang berada di dalam kendaraan bersama perwira menengah TNI. Kasus Ivan Sugianto kini juga telah melebar, tidak hanya kasus pemaksaan terhadap anak.
Terbaru, rekening milik Ivan juga harus diblokir oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Hal ini setelah ditemukan indikasi awal melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU). (tim)