Dia menerangkan kronologi pola penipuan tersebut berawal ketika calon pembeli menunggu penjualan tiket dibuka, laman penjualan daring itu langsung habis.
Selain itu, semua akses pembelian tiket resmi pun sulit diakses, sehingga korban mencari jalan dengan cara mengakses melalui media sosial.
Dari media sosial itu, ada percakapan soal penjualan tiket. Kemudian, obrolan korban dipindahkan ke grup chat daring. Dari situlah ada transaksi yang satu sama lain memprovokasi saling mendukung, padahal bagian dari sindikat.
“Pola-pola seperti itu memang harus ditelusuri oleh Bareskrim Polri supaya peristiwa hukum ini bisa terang benderang,” ucapnya.
Menurut Zainul, salah seorang korban yang merupakan kliennya membeli tiket melalui seseorang di media sosial Twitter.
Korban sudah mentransfer Rp 9 juta untuk satu tiket, tetapi hingga kini tiketnya belum didapat, sedangkan penjualnya tidak bisa dihubungi lagi.
Laporan korban dugaan penipuan tiket konser musik itu telah diterima penyidik Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Bareskrim Polri Nomor: LP/B/106/V/2023/SPKT/Bareskrim Polri, tanggal 19 Mei 2023, dengan pelapor atas nama Zainul Arifin.
Dokter di Palembang Rugi Hingga Belasan Juta
Seorang dokter berinisial NS asal Palembang menjadi korban penipuan jastip pembelian tiket Coldplay. Akibat dari kejadian tersebut, NS mengalami kerugian hingga Rp 12.500.000. NS menjadi korban penipuan pembelian tiket Coldplay melalui akun Instagram @ tixconcert.idn (Jastip Tiket Konser Coldplay).
NS lantas melaporkan kejadian ke SPKT Polda Sumsel pada Jumat (19/5/2023). Peristiwa penipuan yang dialami sang dokter bermula saat dirinya meminta manajer pribadinya Nina (30) untuk mencari dua tiket Coldplay.
“Jadi klien saya (Nina) disuruh NS untuk mencari jastip tiket Coldplay, Nina pun lantas mencari akun jastip tiket nonton konser tersebut, dan menemukan akun Instagram @tixconcert.idn,” kata Febi Irianto selaku kuasa hukum Nina, Sabtu (20/5).
Setelah dicek, kata Febi, tampilan akun Instagram pelaku cukup meyakinkan, lantaran banyak menampilkan testimoni pelanggan mereka.
“Pas lihat akun Instagram tersebut sangat meyakinkan, rapi dan juga ada testimoni di feed dan sorotan, lantas klien kami ini percaya dan melanjutkan komunikasi melalui WhatsApp,” ujar Febi.
Setelah melanjutkan komunikasi dengan pelaku, Nina bertanya terkait biaya tiket dan syarat-syaratnya. Selanjutnya, Nina pun langsung memesan tiket tersebut.
“Awalnya hanga pesan satu, dan didapat harga Rp 6.250.000, dan setelah dipesan sang dokter ini meminta untuk membeli tiket satu lagi karena takut kehabisan, jadi klien saya langsung memesan satu lagi dengan harga yang sama,” ungkap Febi.