EDITOR.ID, Bogor, – Program perhutanan sosial pemerintah saat ini masih jauh dari harapan. Dari total target 12,7 juta hektare, saat ini realisasi program tersebut per September 2020 baru mencapai 4,2 juta hektare.
Hal tersebut terungkap dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo dengan topik pembahasan pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis perhutanan sosial di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/11/2020).
“Artinya kita masih memiliki sisa yang cukup banyak untuk bisa kita selesaikan dalam 4 tahun mendatang yaitu kurang lebih masih 8 juta,” kata Jokowi.
Jokowi menegaskan program perhutanan sosial bukan hanya sebatas pemberian izin kepada masyarakat melainkan juga memberikan pendampingan bagi masyarakat di sekitar hutan.
“Memanajemeni SK yang sudah diberikan yaitu untuk masuk ke dalam aspek bisnis perhutanan sosial yang tidak hanya agro forestry tetapi juga bisa masuk ke bisnis ekowisata, agro silvo pastoral, bisnis bio energy, bisnis hasil hutan bukan kayu,” ucapnya.
Jokowi mengatakan pendampingan yang dilakukan harus terintegrasi baik itu penyiapan sarana dan prasarana produksi maupun pelatihan bagi masyarakat. Menurutnya, apabila hal itu dilakukan bisa berdampak positif bagi masyarakat perhutani.
“Sekali lagi kita harus bekerja fokus di sisi ini dan saya harapkan tahun ini. Tahun depan betul-betul bisa muncul entah berapa Kelompok Usaha Perhutanan Sosial, yang bisa kita jadikan contoh benchmarking untuk kelompok usaha lain,” ujar Jokowi. (Tim)