Jakarta, EDITOR.ID – Budayawan Pelukis Hardi meninggal dunia pagi pukul 09.00 WIB di rumahnya, di kawasan Joglo, Jakarta Barat, 28 Desember 2023, almarhum adalah alumnus jebolan ASRI (Akademi Seni Rupa Indonesia) Yogyakarta, dan salah satu tokoh GSRB, Gerakan Seni Rupa Baru.
Setelah beberapa bulan menderita sakit. Jenasah disemayamkan di rumahnya Kompleks DKI, Blok Y, No.16, Joglo, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Kabar pemakaman menyusul.
Semenjak menderita sakit, Pelukis Hardi rutin jemur badan di halaman depan rumahnya ia bersandar di kursi, dengan kedua kakinya berselonjor.
Sinar matahari pagi menyapu tubuhnya selalu ditemani putri sulung Oriana Titisari.
Pelukis Hardi menderita sakit yang kritis kata penyair Jose Rizal Manua di laman Facebooknya memperlihatkan kondisi Hardi yang sangat mengenaskan.
Para sahabatnya berkunjung ke kediaman Pelukis Hardi yang mengidap penyakit Radang Meningitis
Ketika melihat kondisinya yang diupload di FB oleh Jose Rizal Manua, selalu merespon dengan senyum.
Putrinya, Oriana mengungkapkan kebiasaan terakhir papanya yang dinilai papanya masih dalam tahap perbaikan memorinya.
Hardi sering nonton TV dan mengikuti berita dan talk show di layar kaca.
Kurus tubuhnya membuat wajahnya nyaris tidak bisa dikenali, nampak gerakannya amat lemah tak berdaya ketika teman-temannya mengunjunginya.
Menurut Oriana, papanya mengalami problem pada daya ingat akibat radang meningitis yang menjangkiti empat bulan lalu.
Radang meningitis itu diketahui dari hasil diagnosa dokter di RS PON (Pusat Otak Nasional).
Gangguan kesehatan Hardi mulai muncul sepeninggal Susan, istrinya, yang wafat bulan Oktober tahun lalu.
“papa ia tidak punya nafsu makan. Itu yang membuat berat badan Papa langsung drop,” ujar Oriana memperkirakan berat badan Hardi turun sekitar 10 kg.
Di RS itu Hardi sempat dirawat sepuluh hari akibat terjatuh di tangga rumahnya.
“Sekarang sudah ada kemajuan. Sudah mau makan. Sudah bisa berjalan ke kamar mandi,” cerita Oriana.
Secara rutin keluarganya pun rajin memeriksakan Hardi ke dokter. Jadwal kontrol dokter sekali dua minggu.
Dokter yang datang ke rumah karena Hardi sering tak kuat menempuh perjalanan ke RS lantaran kemacetan lalulintas. Belum lagi jika harus antre di Rumah Sakit.
“Papa suka berhubungan dengan netizen yang berminat membeli lukisannya. Dia tahu umumnya netizen itu menganggap harga lukisannya mahal. Nah! Papa sering menawarkan harga berdasar kemampuan netizen,” cerita Oriana.
Hardi dianugerahi tiga anak dan empat cucu. Oriana putri sulungnya diambil dari nama wartawan Italia terkenal di tahun 1960-80 an, Oriana Fallaci. Kelak, Oriana memang menjadi wartawan di group Kompas.