EDITOR.ID, Surabaya, – PDI Perjuangan terus jalin kebersamaan dengan Nahdhlatul Ulama (NU) di Jatim. Ini tampak dengan sikap Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim yang akan mendorong pesantren enterpreneur untuk menguatkan potensi ekonomi pondok pesantren.
Untuk itu diadakan pertemuan antara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim yang dipimpin Ketua Fraksi, Sri Untari Bisowarno dengan Ketua Asosiasi Pesantren Enterpreneur Jawa Timur, KH. Muhammad Zakki yang juga pengasuh Ponpes Mukmin Mandiri, Sidoarjo. Diskusi dilakukan di ruang Fraksi PDI Perjuangan, DPRD Jatim, Selasa (9/3/2021).
?PDI Perjuangan bekerja sama dengan pondok pesantren untuk mendorong potensi santri berdaya secara ekonomi,? ujar Sri Untari dalam keterangan persnya, didampingi anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim.
Wanita yang juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim ini menyampaikan, sebagai partai berbasis massa wong cilik, PDI Perjuangan mengimplementasikan perjuangan bersama warga Nahdliyin melalui pondok pesantren. Apalagi santri adalah salah satu entitas besar di Jatim.
?Pemerintah harus hadir membantu entitas ini. Selama masa COVID-19 yang bergeliat adalah pedagang kecil. Di pesantren, kalau ada pesantren enterpreneur akan tercipta enterpreneurship. Ini sangat membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran,? jelasnya.
?Kalau pondok pesantren banyak masuk ke enterprenuer ini artinya siap menghadapi bonus demografi, sehingga bonus demografi nantinya bukan bonus petaka,? imbuhnya.
PDI Perjuangan mengaku sangat sepaham dan mendukung keberadaan pesantren enterpreneur.
?Secara mandiri agar menjadi sumber hidup. Kami sangat apresiasi Raperda Pesantren ini,? jelasnya.
Dari diskusi yang dilakukan ini lanjut politisi asli Malang ini, pihaknya banyak mendapat masukan dari kiai pondok pesantren.
?Termasuk penguatan ekonomi berbasis pondok pesantren,? tuturnya.
Sementara itu, KH. Muhammad Zakki menyampaikan, santri semestinya harus memiliki jiwa enterpreneur.
?Sehingga santri bisa mandiri secara ekonomi, selain memiliki kemampuan mengaji,? tegasnya.
Zakki berharap banyak pada peran DPRD Jawa Timur agar ikut mengawal eksistensi pondok pesantren. Sehingga lulusan pondok pesantren mampu mandiri secara ekonomi.
?Lulusan pondok pesantren harus mampu berdikari. Sehingga santri juga memiliki kemampuan lain, selain mengaji,? pungkas Kiai Zakki. (Tim)