Para mahasiswa yang sedang berdoa itu diminta untuk menjalankan ibadah di gereja, jangan di tempat kost.
Doa Rosario merupakan kegiatan umat katolik yang digelar setiap Mei dan Oktober, setiap hari selama sebulan. Biasanya dilakukan berkelompok dalam jumlah terbatas.
Video beredar, para perusuh membawa senjata tajam. Hal ini membuat suasana yang awalnya damai itu berubah menjadi mencekam.
Pelaku juga melakukan aksi penganiayaan. Dua orang perempuan peserta Doa Rosario malam itu mengalami luka sayatan.
Selain itu satu orang pria yang berasal dari Jonggol, yang sedang berusaha melindungi mahasiswa yang ketakutan itu turut juga dianiaya kelompok anarkis.
Pria itu mengalami luka parah. Dia merupakan seorang pemuda muslim yang berusaha menghalau ganasnya kelompok yang saat itu melakukan intimidasi.
Informasi terbaru, polisi sudah mendatangi ke lokasi kejadian, dan juga klarifikasi kepada sejumlah pihak. (tim)