Tim gabungan TNI Polri gercep meredam carok massal
Melihat kondisi di Desa Tanah Merah Laok
sedemikian mencekam itu, petugas gabungan TNI dan Polri gerak cepat (gercep) disiagakan di sejumlah titik di desa Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk diredam sesegera mungkin agar tradisi mengerikan tersebut tidak meluas ke daerah tetangganya.
Febri Isman Jaya mengatakan, “Sebanyak 150 personel dari Polri-TNI disiagakan, sejak Senin (5/6/2023)” imbuhnya.
Febri Isman Jaya juga menambahkan, “Kami sudah siagakan petugas dari Brimob Polda Jatim, untuk ikut berjaga dan menjamin kondusivitas,” jelas Febri Isman Jaya.
Tim gabungan TNI – Polri — terlihat pasukan Brimob berpatroli mengunakan kendaraan roda dua bersama Polisi berseragam setelan serba hitam — mereka semua nampak dilengkapi dengan senjata laras panjang.
Instansi terkait gercep berkoordinasi dilibatkan ikut meredam
Sejumlah pimpinan daerah pada Minggu petang juga telah turun ke Desa Tanah Merah Laok, untuk berkomunikasi dengan sejumlah tokoh masyarakat.
“Masyarakat jangan mudah tersulut emosi, dan jangan mudah terpancing dengan hal-hal yang belum tentu benar,” tambah AKBP Febri Isman Jaya.
Penyelesaian konflik internal diantara yang saling bertikai diminta untuk segera bertemu secepatnya untuk dilakukan mediasi oleh pihak petugas keamanan, dan disaksikan juga oleh sejumlah para tokoh masyarakat desa agar secepatnya juga bertemu untuk diajak berunding diadakan musyawarah dengan harapan insiden tradisi carok tidak terulang terjadi lagi – hingga ditiadakan.
“Soal penyebab kejadian masih kita dalami ya, akan kita sampaikan dalam keterangan selanjutnya,” imbuh Febri Isman Jaya.
Keesokan harinya
Sehari setelah carok massal, suasana Desa Tanah Merah Laok, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, berangsur kondusif.
Kapolsek Tanah Merah Iptu Eko Siswanto menjelaskan, “Sejak kemarin sudah siaga di sini 100 personel Brimob — ditambah 50 personel TNI dari Branjangan. Semua personel standby di Mapolsek Tanah Merah dan di Koramil Tanah Merah,” beberapa Eko Siswanto.
Eko Siswanto menambahkan, “Seluruh personel BKO ini melakukan patroli di wilayah terjadinya insiden carok yang terjadi pada Minggu (4/6/2023),” tambahnya.
Eko juga mengklarifikasi ke 6 korban yang kini madih dirawat di rumah sakit berbeda, di dua rumah sakit.
Empat korban dirawat di RSUD Syamrabu Ambami Rato Ebuh, Kabupaten Bangkalan, sementara dua korban lainnya dibawa ke RSAL Dokter Ramelan Surabaya.
Pemisahan lokasi para korban dilakukan guna menghindari bertemunya para kelompok yang saling bertikai.