EDITOR.ID|JAKARTA
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Nasionalis Indonesia (DPN GRNI) Drs. Marthen AR Manongga, MM.,memberikan apresiasi atas berdirinya Partai Usaha Kecil Menengah (UKM). Katanya, Partai UKM bisa menjadi jembatan utama dan alat perjuangan para pelaku UKM dan Koperasi bernaung.
Pria asal Sulawesi Utara ini mengucapkan selamat kepada atas berdirinya Partai UKM yang digagas Bustan Pinrang Ketua Umum DPP Partai UKM dan Syafrudin Budiman SIP Sekretaris Jenderal DPP Partai UKM. Katanya, semoga Partai UKM menjadi partai yang menjadi harapan banyak orang, khususnya pelaku UMKM, Koperasi dan Pedagang Pasar.
“Orang masuk partai selalu dalam pikirannya hanya untuk mengincar kedudukannya sebagai anggota DPR, DPRD, Eksekutif dll. Saya melihat di mata mereka hanya fokus pada jabatan dan tidak peduli soal ideologi negara. Untuk itu adanya Partai UKM bisa menjadi beda dan Partai UKM akan terdepan memperjuangkan ekonomi rakyat,” terang Drs. Marthen AR Manongga, MM, saat dihubungi, Jumat (18/12/2020).
Lanjut Marthen sapaan akrabnya, mau berantakan atau kacau/balau, para elit politis yang penting mereka bisa dapat posisi, serta bisa dapat uang dan kehormatan Dalam kita bernegara kedudukan partai politik diatur dalam Pancasila dan UUD 1945 sebagai wadah untuk menyiapkan keder pemimpin yang berkualitas.
“Tentu rekrutmen kader harus memiliki pandangan kuat untuk ideologi negara, untuk membangun bangsa dan menuju kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia sebagaimana amanat pembukaan dan UUD 1945,” jelas Marthen.
Tapi kenyataannya katanya, partai banyak melupakan tugasnya sesuai ideologis. Yang menjadi kebanggaan di partai adalah bahwa mereka memiliki uang, kedudukan sosial, bahkan kedudukan sebagai Pejabat DPR (Legislatif).
“Tidak heran saat ditanya apa yang menjadi kebanggaan dan tujuan partai, malu untuk di sampaikan. Kenapa partai sekarang memiliki tren tidak menarik, karena tidak menyiapkan kadernya dengan baik untuk mengisi kebutuhan negara,” ungkap Marthen.
Marthen yang juga Ketua Umum Relawan Jokowi-Amin 01 ini mengungkapkan, hampir tiap hari kita liat perilaku korupsi, penggelapan dan penyalahgunaan jabatan. Tidak ada pengapian bagi masyarakat bangsa dan negara. Lebih pada kepentingan golongan dan kelompok semata.
“Saya kira kita butuh sekali pendidikan ideologi bangsa Indonesia. Hal ini perlu ditanamkan dalam-dalam di setiap bidang kegiatan, sesuai amanat UUD 1945. Termasuk juga pembangunan tehnologi digital, harus mampu mempersatukan Nusantara dari Sabang sampai Merauke. Harus mampu meningkatkan bisnis, ekonomi, keamanan dan kebudayaan. Termasuk politik dan sosial,” tutur Marthen panjang lebar. (GD/Ardhi)