EDITOR.ID, Jakarta,- Raihlah cita-citamu setinggi langit. Itulah yang terwujud dalam perjalanan hidup seorang Yasonna Hamonangan Laoly. Karir politiknya moncer, berhasil mencapai puncaknya menjabat sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (MenkumHam).
Kini augerah dari Tuhan kembali memberkahi Yasonna H. Laoly. Melalui sidang senat terbuka di Auditorium Mutiara, PTIK, Yasonna resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Krimonologi.
Hebatnya lagi yang mengukuhkan Yasonna H Laoly sebagai Guru Besar dalam Rapat Senat terbuka adalah Kapolri Jenderal Polisi Profesor Tito Karvanian.
“Dalam sidang senat terbuka STIK-PTIK, mengukuhkan Profesor Yasonna Hamonangan Laoly, SH, MSc, PhD sebagai guru besar ilmu kriminologi. Semoga bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara serta perkembangan ilmu pengetahuan dan tentunya bagi STIK-PTIK, bagi ilmu kepolisian pada khususnya,” kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian selaku pemimpin sidang senat di auditorium STIK-PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (11/9/2019).
Setelah itu, Tito turun dari panggung dan mengkukuhkan Yasonna dengan tradisi tradisi pedang pora. Yasonna pun dikelilingi oleh pasukan yang menaunginya dengan pedang.
Tito pun berpesan kepada Yasonna, agar ke depan, sebagai seorang menteri, dapat membuat kebijakan dengan landasaran teori dan ilmu yang telah dipelajari. “Semoga bermanfaat bagi bangsa dan negara dan pengetahuan menyeluruh, pada kepolisian pada khususnya,” kata Tito.
Pengangkatannya sebagai guru besar ilmu kriminologi berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir pada 11 Juli 2019.
Menurut Yasonna, menjadi guru besar di PTIK serasa seperti kembali ke habitat nya. Dalam artian, ia kembali menjadi pengajar, profesi yang ia geluti sebelum jadi menteri.
“Satu kebahagian bagi saya jadi keluarga besar PTIK seperti pulang kampung. Karena memang awalnya karier saya dosen. Dosen masuk politik, di akademik saya pernah jadi pembantu dekan, pembantu rektor 2. Masuk politik lupa kampus, sekarang balik,” ucap Yasona.
Ketika nanti terlibat dalam proses belajar mengajar aktif, Yasona akan berfokus pada bidang cybercrime. Hal yang ia soroti saat mengucapkan orasi ilmiahnya pada sidang senat terbuka.
“Interest saya di bagian cybercrime, cyber bully, cyber intimidation dalam melihat fenomena medsos bagi perkembangan demokrasi kita tak hanya di Indonesia, pengalaman di negara lain bahwa fenomena ini harus kita teliti dan kita jelaskan,” ujarnya.