EDITOR.ID, Jakarta,- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron di Indonesia terus mengalami peningkatan. Per 15 Januari, terdapat 748 kasus Omicron dengan mayoritas kasus datang dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kemudian merinci, dari 748 kasus Omicron tersebut, 569 merupakan kasus dari PPLN, 151 kasus transmisi lokal, dan 24 lainnya masih diteliti sumber penularannya.
“Sudah ada 748 kasus konfirmasi positif di mana sebagian besar dari kasus Omicron yang positif ini adalah merupakan PPLN yakni sebanyak 569, dan transmisi lokal sebanyak 155 kasus,” kata Nadia dikutip dari Youtube SinovacBiotech, Senin (17/1).
Nadia melanjutkan negara kedatangan PPLN paling banyak adalah Arab Saudi. Kemudian dilanjutkan Turki, Amerika Serikat, Malaysia, dan Uni Emirat Arab. Adapun secara keseluruhan pemeriksaan itu didapatkan dari tes S Gene Target Failure (SGTF) yang kemudian divalidasi menggunakan Whole Genome Sequences (WGS).
Ratusan pasien Omicron itu menjalani masa karantina di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, dan sisanya menjalani karantina di rumah sakit yang telah ditunjuk oleh Satgas Penanganan Covid-19.
“Ke depan kalau jumlah kasus Omicron terus bertambah, kemungkinan isolasi akan dilakukan secara isolasi mandiri,” katanya.
“Tetapi akan dilakukan pengawasan yang kuat dari puskesmas maupun fasilitas pelayanan kesehatan setempat, serta dukungan layanan telemedicine,” tambahnya. (tim)