“Untuk itu, inisiasi Pembentukan Forum Kepala Desa dan Lurah Melek Keuangan Se-Jawa Tengah ini, bertujuan untuk menjadikan Kepala Desa dan Lurah sebagai garda terdepan dalam menyampaikan informasi mengenai Industri Jasa Keuangan serta waspada investasi ilegal kepada masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Hubungan Masyarakat OJK, Kristrianti Puji Rahayu menyampaikan, apresiasi kepada Kantor OJK Regional 3 Jawa Tengah dan DIY bahwa Inisiasi Pembentukan Forum Kepala Desa dan Lurah Melek Keuangan Se-Jawa Tengah secara online dengan rencana literasi OJK untuk menyentuh desa pada tahun 2023, sehingga program ini merupakan satu langkah ke depan dan lini terkecil untuk edukasi dapat dimulai dari kepala desa.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menyampaikan, himbauan kepada seluruh Lurah dan Kepala Desa agar berhati-hati dalam melakukan investasi, karena setiap investasi ada risiko.
“Investasi harus pada lembaga keuangan yang legal dan harus logis terhadap penawaran investasi. Lurah dan Kepala Desa harus dapat menjadi contoh dan memberikan ilmu kepada masyarakat,” tegasnya.
Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Jateng Kombes Pol. Lafri Prasetyono menyampaikan, strategi penanganan investasi ilegal meliputi Scanning (pengecekan legalitas, identifikasi modus, dan patrol siber, Collaborative (bekerjasama dan berkoordinasi untuk penegakan hukum investasi ilegal), warning (memberikan peringatan), penegakan hukum, dan mitigasi melalui pembuatan posko pengaduan dan himbauan kepada masyarakat.
“Diharapkan program tersebut tidak hanya berhenti pada acara ini, namun akan terus berkesinambungan dengan program edukasi dan kegiatan lainnya yang akan melibatkan seluruh Lurah dan Kepala Desa sehingga seluruh masyarakat Jawa Tengah melek keuangan,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung tersebut, dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Hubungan Masyarat OJK, Kristrianti Puji Rahayu, dan Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Jateng Kombes Pol. Lafri Prasetyono, perwakilan Industri Jasa Keuangan Jawa Tengah serta 130 Lurah dan Kepala Desa yang hadir secara fisik dan 8.000 hadir secara online.(tim)