Nyaris Tertimbun Sopir Truk Tronton dari Bencana Longsoran Material Tanah 1 Km Gunung Takari NTT Kupang

Longsor 1Km Gunung Takari

Tanah Longsor sepanjang 1 Km dari Gunung Takari Kupang NTT nyaris Timbun Sopir Truk Tronton
Tanah Longsor sepanjang 1 Km dari Gunung Takari Kupang NTT nyaris Timbun Sopir Truk Tronton

Kupang NTT, EDITOR.ID – Minggu, 19 Februari 2023. Jalan Provinsi di jalur trans Timor di Kelurahan dan Kecamatan Takari, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Kabupaten Kupang Kecamatan Takari pulau Timor – di Kilometer 73 tertutup oleh material longsor hingga akses jalan menjadi lumpuh total.

Jalan Provinsi NTT Kilometer 73

Jalan negara di Kecamatan Takari sepanjang 60 meter tak bisa dilalui,  praktis tertutup oleh longsoran tanah dari puncak gunung Takari yang terjadi pada hari Jumat (17/2) petang.

Dari kesaksian penduduk sekitar mengatakan tetiba terjadi longsor ada satu unit truk tronton melintas berpapasan dengan bencana alam itu, sehingga truk tronton tersebut tertahan mengakibatkan tertimbun oleh material longsor dari gunung Takari.

Sopir Truk Tronton Selamat

Berkat kesigapan  sopir truk tronton tersebut ia langsung keluar dari kejalan  menyelamatkan diri, terselamatkanlah jiwanya.

Namun demikian material tanah longsoran masih terus berlangsung hingga pagi hari dan menimbun truk tronton tersebut.

Nampak fasilitas umum di area sekitarnya seperti tiang listrik maupun kabel-kabelnya tertarik terdorong oleh reruntuhan material tanah dari atas Gunung Takari, dan terlihat berserakan di Kilometer 73 di sekitar tempat kejadian.

Akses Jalan Negara Lumpuh Total

Semenjak kejadian musibah tersebut, penduduk sekitar sudah memberikan kabar ke Pemerintah Daerah dan juga Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur,
namun hingga pukul 23.00 Wita, akses jalan itu belum bisa dilalui kendaraan secara normal karena material longsoran tanah sangat tebal dan cukup tinggi.

Dampak dari musibah longsoran material dari atas Gunung Takari tersebut membuat  ratusan kendaraan dari arah Kupang ke wilayah Timur dan sebaliknya  tertahan sambil menunggu peralat berat yang diharapkan bisa menyingkirkan material tanah yang longsor.
.
Ratusan mobil pribadi maupun mobil penumpang umum yang terjebak di Kilometer 73 tempat kejadian longsoran Gunung Takari, mereka terpaksa lama menunggu, dan dikabarkan diantara penumpang mobil umum ada yang membawa sejumlah anak kecil hingga mereka kelaparan di Kilometer 73 wilayah tempat terjadi longsoran tanah itu.

Dinas Perhubungan Provinsi NTT

Isyak Nuka, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengatakan,
“Akses transportasi saat ini dalam kondisi putus total akibat terjadi tanah longsor di Takari, Kabupaten Kupang,” katanya, Sabtu (18/2) ketika dikonfirmasi.

Kendaraan dari Kota Kupang menuju Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka masih putus total karena

“Belum bisa dilintasi kendaraan karena material longsor menutup badan jalan,” ungkap Isyak Nuka.

Isyak Nuka, membenarkan bahwa ada satu unit kendaraan truk yang sedang melintas di lokasi kejadian tertimpa tanah longsor.

Dan Isyak Nuka mengklaim sudah mengirim Dinas terkait untuk  berupaya  membersihkan material tanah longsoran yang telah menutupi ruas jalan di Kilometer 73 agar akses transportasi lintas kabupaten/kota di Pulau Timor itu bisa kembali normal.

Isyak Nuka mengklaim  bahwa dirinya sudah berkoordinasi dengan  pihak-pihak  terkait seperti  Pihak Keamanan dari Polres Kupang, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Balai Jalan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan juga kepada  Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) untuk segera bersama-sama mengatasi terjadinya bencana longsornya material tanah dari Gunung Takari di Kilometer 73.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTT

Ambrosius Kodo, Kepal Pelaksana BPBD Provinsi NTT ketika dikonfirmasi, Minggu, (19/2/2023), membenarkan  akses jalan Trans Timor di Pulau Timor terputus total akibat tertimbun material tanah longsor di Kilometer 73 wilayah Kabupaten Kupang.

“Betul, ada bencana tanah longsor yang terjadi pada Jumat (17/2) malam mengakibatkan  akses jalan Trans Timor untuk sementara tidak bisa dilalui karena tertimbun longsoran tanah – akses jalan terputus total,” terang Ambrosius Kodo dikonfirmasi Minggu, (19/2/2023).

Dari upaya Dinas terkait yang telah mengerahkan kendaraan alat berat hingga Sabtu (18/2) masih berjibaku menyingkirkan material tanah longsoran yang menimbun baju jalan cukup panjang.

“Sampai Minggu  pagi (19/2) ruas jalan yang tertimbun tanah belum bisa dilewati, dan masih terus diupayakan jalan alternatif,” katanya.

Ambrosius Kodo lebih rinci lagi menjelaskan bahwa  ruas jalan Kilometer 73 yang menjadi tempat terdampak tanah longsor berada di Desa Noelmina, Kecamatan Takari.

Diketahui Desa Noelmina adalah Desa yang menghubungkan Kabupaten Kupang dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Ambrosius Kodo mengklaim sudah mengerahkan Kendaraan berat untuk menyingkirkan material tanah yang menutupi bahu jalan dan mengevakuasi truk Tronton yang tertimbun oleh reruntuhan longsoran material tanah dari puncak Gunung Takari.

“Sejak tadi malam BPBD Kabupaten Kupang dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Balai Jalan ada di lokasi kejadian untuk koordinasi penanganan,” jelas Ambrosius Kodo.

Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kupang

Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kupang E V Saneh memberitahukan kejadian bencana alam tanah longsor di Kilometer 73 Desa Noelmina, Takari itu tidak ada korban jiwa.

“Sopir truk langsung keluar dari mobil ketika tanah longsor terjadi, dia menghindar. Memang ada satu kendaraan truk yang sempat tertimpa tanah longsor saat terjadi peristiwa tanah longsor tersebut, dan saat ini petugas dari  Dinas Pekerjaan Umum sedang melakukan evakuasi kendaraan tersebut,” ungkap  Elfrid V Saneh.

“Kendaraan roda dua apalagi roda empat tidak bisa melintas karena material longsor sangat panjang menutup seluruh badan jalan. Bahkan longsoran dari atas gunung sejauh 1 kilometer masih terus terjadi sehingga daerah longsoran semakin meluas,” sambung Elfrid V Saneh.***

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: