“Jadi mudah-mudahan fluktuasinya ini juga akan segera diperoleh hasil yang baik dengan stabilisasi. Hanya kemungkinan di beberapa tempat akan kita cek mana yang sudah siap panen. Terus kemudian kita mulai hitung sekarang dengan transportasinya,” paparnya.
Meski demikian, kalkulasi itu penting dilakukan agar inflasi bisa ditekan. Beberapa komoditas memang menjadi perhatian karena harga masih tinggi. Maka dari itu Ganjar meminta kepada petugas di kabupaten/kota untuk terus memperbarui data harga komoditas secara realtime, khususnya terkait volatile food.
“Aplikasi SiHati kita selalu minta tolong teman-teman di kabupaten/kota untuk update terus sehingga nanti per minggu kita bisa tahu trend dari masing-masing komoditas terutama volatile food ini,” jelasnya.
Untuk diketahui, ketersediaan beras di wilayah Soloraya sejauh ini masih aman, yakni mencapai 17.209 ton. Ketersediaan beras di Bulog Surakarta masih mencukupi hingga awal tahun 2023.
Jumlah itu, masih ada kemungkinan penambahan stok melalui penyerapan musim panen ketiga sekitar bulan Oktober 2022 dengan estimasi 2000 ton. Sementara untuk gudang Bulog Ngabeyan sejauh ini masih tersedia 2000 ton beras. Beberapa cabang Bulog di Jawa Tengah juga masih memiliki cukup banyak stok beras.(tim)