Dalam menjalankan program yang diamanahkan Presiden, Nadiem menuturkan, akan menerapkan prinsip gotong royong yang merupakan budaya Indonesia, yakni masalah pendidikan dan kebudayaan harus menjadi perhatian semua pihak seperti guru, organisasi masyarakat, orang tua murid, serta stakeholder lainnya.
“Ini asas dan nilai yang akan saya bawa dalam semua kegiatan kita. Baik dalam kementerian dan lain-lain,†ujarnya.
Dia menyebutkan, cukup banyak tantangan yang harus diselesaikan, salah satunya adalah terkait skala pendidikan di Indonesia yang sangat besar.
“Jumlah muridnya, jumlah gurunya, jumlah pemerintah daerahnya. Dan semua tersebar di archipelago terbesar di dunia, yaitu di Indonesia. Jadi tantangan terbesar adalah skalanya,” terang dia.
Pada kesempatan sama, Nadiem juga mengucapkan terima kasih terhadap mantan Mendikbud Mohadjir Effendy dan mantan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir yang telah berjasa menjalankan sejumlah program untuk pendidikan.
“Mohon enggak apa-apa kalau saya ganggu terus karena saya butuh mentor-mentor yang bisa membantu saya menjadi pemimpin yang baik,†tambahnya.
Yang istimewa dari sosok Nadiem Makarim, dia adalah menteri termuda sepanjang sejarah. Usianya baru 35 tahun. Anak muda milenial ini juga masuk daftar 150 orang terkaya di Indonesia.
Oleh karena itu langkah Jokowi menjadikan dia Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) patut diacungi jempol.
Usai dilantik, pria yang selama ini lebih dikenal sebagai pendiri GoJek, perusahaan startup yang kini telah berstatus sebagai decacorn, dikerumuni awak media.
Kepada para awak media dia mengungkapkan bahwa dirinya tak pernah mengira akan bergabung ke pemerintahan.
Nadiem menjelaskan, bergabungnya dia hanya karena pos menteri ini di bidang pendidikan.
“Pendidikan itu solusinya hanya bisa di sektor pemerintahan,†tutur Nadiem, mengungkapkan alasannya menerima tawaran jadi menteri.
Sejatinya, Nadiem dengan berat hati harus meninggalkan GoJek. Ia sangat sedih harus meninggalkan GoJek.
Sebab GoJek sudah seperti anak dan keluarganya sendiri. “Saya meninggalkan itu (GoJek) untuk ini (menteri),†tutur Nadiem.
“Masa depan Indonesia, menurut saya, ada di anak muda kita. Makanya amanah ini saya terima. Tapi ke depannya, saya harus jujur, tantangannya akan luar biasa,†Nadiem menegaskan. (tim)