Ia mengatakan tak bisa melihat jelas wajah dua pelaku karena kondisi di sana gelap. “Posisi malam, penerangan cuma pakai lampu handphone,” katanya.
Suroto mengaku mendengar polisi berulang kali menanyakan tentang alat yang digunakan untuk memukul Vina dan Eky. “Saya gak terlalu detail, anggota bawa dua pelaku, kamu pukul apa ?” katanya.
Anehnya Suroto mendengar pelaku mengaku memukul korban Eky dan Vina menggunakan balok.
“‘Pakai balok’. ‘Baloknya buang dimana ?’. Ya udah nyari-nyari di situ,” kata Suroto.
Pasalnya selama ini para pelaku kasus Vina dinarasikan terpaksa mengaku karena terpaksa.
Mereka kompak mengaku dipaksa dengan cara dianiaya penyidik untuk mengakui hal yang tidak diperbuat. “Kamu bacok pakai apa ?’. ‘Yang bacok si a’,” kata Suroto.
Dia memastikan bahwa dua pelaku yang dia jumpai di belakang showroom mengakui telah menganiaya Eky dan Vina. “Pasti melakukan, karena ngomong ‘kamu pukul pakai apa, pakai balok pakai ini’,” katanya.
Suroto Satu-Satunya Orang yang Pertama Kali Menolong Vina dan Eky Saat Sekarat
Sebelumnya nama Suroto muncul dan mengejutkan publik. Ia mengaku orang pertama dan satu-satunya yang menemukan dan menolong Vina dan Eky dalam keadaan terkapar di Jembatan Talun, Cirebon pada Sabtu 27 Agustus 2016. Saat itu keduanya diduga mengalami kecelakaan. Suroto mengatakan jika saat itu posisi Vina dan Eky bejarak 7 meter saat ditemukan.
Ia melihat kedua korban penuh dengan darah. Akan tetapi saat itu Eky sudah dalam kondisi tak bernyawa. Sedangkan Vina merintih berteriak memohon pertolongan.
“Saya pikir dia (Eky) meninggal, saya fokus tolong yang perempuan, dia (Vina) minta tolong, ‘tolong, tolong’. Saya menolong ke yang perempuan,” kata Suroto yang merupakan mandor Desa Kecomberan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat dilansir dari TribunnewsBogor.com.
Menurut Suroto, dirinya sempat mencoba menenangkan Vina agar bersabar menahan rasa sakitnya. “Sabar ya dek lagi manggil mobil. Terlentang juga,” katanya.
Bahkan menurut Suroto, Vina masih sempat melambaikan tangan kanannya untuk meminta pertolongan. “Tangan yang kanan ini,” katanya.
Suroto kemudian mengangkat kepala Vina dan memapahnya. “Bangkitkan, duduk. Dia terlentang, kepalanya saya papah,” katanya.
Suroto melihat luka parah pada bagian kaki dan tangan kiri Vina. Selain itu kata Suroto, wajah Vina juga penuh dengan lebang. “Parah juga, kaki luka, ku kira kena sobekan besi atau apa saya juga gak tahu, tangannya yang kiri yang parah. Wajahnya memar semua,” kata Suroto.
Terpenting menurut Suroto saat itu kondisi Vina sudah ditutup menggunakan jaket biru putih dengan lambang XTC.