“Praktis waktu tinggal 6 bulan oke, 6 bulan kalau hari-hari politik apa yang terjadi? Ada rumor, ada isu, kemudian ada fitnah bertebaran. Nah ini para kepala daerah ini kita kumpulin,” katanya.
“Untuk supaya di dalam kalender elektoral yang sudah sangat pendek ini maka mereka harus bisa menangani hal-hal yang saya sebutkan tadi supaya tidak ada gonjang ganjing supaya bisa menjaga kondusifitas,” jelasnya.
Ganjar Pernah Minta Gibran Tinggalkan Dirinya
Tak hanya pada kasus pertemuan para elit dan kepala daerah asal PDIP se Jawa Tengah, belum lama ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga pernah meminta Gibran tak perlu mendampinginya melanjutkan safari politik keliling Jawa Tengah menemui sejumlah tokoh.
Ketika itu Ganjar sedang keliling menyapa warga. Namun tiba-tiba Ganjar meminta putra sulung Presiden Joko Widodo itu untuk meninggalkan dirinya. Pada saat itu sebagai Walikota Solo Gibran harus mendampingi Ganjar dalam kegiatan sebagai Gubernur Jawa Tengah.
Namun tiba-tiba Ganjar yang sempat ngobrol dengan Gibran memintanya untuk meninggalkannya.
Apa yang disampaikan Ganjar itu pun membuat Gibran putra Presiden Joko Widodo itu kaget. “Aku ditinggal aja,” pinta Ganjar kepada Gibran sebagaimana dilansir dari detikcom, Selasa (8/8/2023).
“Tinggal sowan, mampir ke dua tokoh saja,” imbuhnya.
Mendengar permintaan itu, Gibran pun cukup kaget, dan langsung merespons. “Hah, jangan dong pak,” jawab Gibran.
Kepada awak media, Gibran mengatakan bahwa Ganjar masih akan menemui sejumlah tokoh, usai mengunjungi panti sosial di Solo. Namun Gibran tidak diajak. Diantaranya mengunjungi Pondok Pesantren. Setelah itu Gibran memang tak nampak mendampingi Ganjar lagi.
“Beliau (Ganjar) ke Al Muayyad,” kata Gibran kepada awak media.
Sebelum melakukan kunjungan kerja di Solo, Ganjar terlebih dahulu ke Wonogiri untuk meresmikan Bus Trans Jateng di Alun-alun Giri Krida Wonogiri. Dalam kunjungannya itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka terus mendampingi dan menempel Ganjar yang terus menyapa warga. (tim)