Merapi Njeblug, Awan Panas Meluncur Cepat Warga Diminta Waspada

BPPTKG telah menyiapkan 32 titik pengungsian yang tersebar di 7 desa yang merupakan desa rawan terdampak erupsi Merapi. Ketujuh desa tersebut yakni desa Kepuharjo, Umbulharjo, Glagaharjo, Hargobinangun, Purwobinangun, Girikerto dan Wonokerto.

Gunung Merapi Meletus

Yogyakarta, EDITOR.ID,- Gunung Merapi njeblug alias meletus. Letusan Merapi memuntahkan luncuran awan panas sangat cepat bergerak dalam hitungan detik pada Sabtu (11/3/2023).

Awan panas guguran Merapi terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Babadan, Kabupaten Magelang.

Petugas PGM Babadan, Yulianto mengatakan dari pukul 06.00 sampai 12.00 WIB terjadi sekitar 6 kali awan panas guguran Merapi. Setelah pukul 12.00 WIB teramati 2-3 kali.

“Kegempaan didominasi oleh guguran sampai sekarang kadang diselingi gempa Mp, gempa di permukaan,” ujar Yulianto kepada wartawan di Pos PGM Babadan, Minggu (12/3/2023).

Yulianto menjelaskan awan panas guguran Merapi hari ini lebih kecil jika dibandingkan dengan kemarin. “Jadi kejadian-kejadian yang utama jam 12.00 (kemarin), sekarang di bawah itu, jadi termasuk kecil,” jelasnya.

Dalam data BPPTKG, aktivitas Merapi Minggu (12/3) sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB tercatat awan panas guguran yang mengarah ke sektor barat daya. Awan panas tercatat dengan amplitudo 31-70 mm dan durasi 60.9-190 detik.

“Teramati awan panas guguran 6 kali dengan jarak luncur maksimum 2000 meter ke barat daya,” tulis BPPTKG dalam keterangannya, Minggu (12/3).

Selain awan panas, terpantau juga guguran lava pijar sebanyak 7 kali. Jarak luncur maksimum 1.700 meter ke barat daya.

Lebih lanjut, secara visual teramati asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-50 meter di atas puncak kawah.

“Cuaca cerah. Angin bertiup lemah ke arah barat,” terangnya.

Sedangkan sejak pukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB hari ini, Merapi tercatat dua kali memuntahkan awan panas ke arah barat daya atau Kali Bebeng.

Hingga saat ini status Merapi masih di tingkat Siaga atau Level III sejak 5 November 2020.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer; Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Merapi.

Warga Dihimbau Waspada dan Tak Lakukan Kegiatan di Daerah Potensi Bahaya

BPPTKG menyebut Awan Panas Guguran sejak hari Sabtu 11 Maret 2023 hingga hari ini pukul 12.00 WIB tercatat sudah terjadi sebanyak 52 kali.

Terkait aktivitas tersebut Kepala Badan Penanggulangan Daerah kabupaten Sleman Makwan mengatakan, pihaknya telah menyiapkan skenario evaluasi jika nanti terjadi peningkatan eskalasi gunung Merapi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: