Gagasan : Kurtubi*
Indonesia saat ini merupakan salah satu negara pengekspor batubara terbesar didunia dimana sekitar 75% dari produksi batubara yang besarnya sekitar 450 juta ton, diexport atau dijual ke luar negeri termasuk ke India.
India dengan penduduk lebih dari 1 milyar membutuhkan listrik yang sangat besar.
Berbeda dengan Indonesia yang masih takut dengan energi nuklir sehingga Kebijakan Energi Indonesia hingga kini masih mengunci diri PLTN, India sudah lama memanfaat PLTN untuk memenuhi kebutuhan listriknya.
Bangladesh, Tetangga India saat ini sedang membangun PLTN dengan teknologi dari Rosatom Russia.
Sedangkan Pakistan sudah mengoperasikan 3 unit PLTN. Turki juga dengan teknologi dari Rosatom Rusia saat ini juga sedang membangun PLTN .
Untuk menuju menjadi negara industri maju, Saudi Arabia yang merupakan negara penghasil menyak terbesar didunia, tidak mau menggunakan minyak dan Batubara untuk pembangkit listriknya.
Saudi Arabia saat ini sedang mempersiapkan diri untuk membangun 16 unit PLTN. PLTN sangat tepat untuk mendorong dan mendukung pembangunan semua jenis industri atau pabrik karena PLTN dapat menghasilkan listrik stabil dalam 24 jam.
Berbeda dengan listrik dari energi terbarukan seperti listruk tenaga surya, listrik tenaga angin yang bersifat intermitten yang tidak bisa menghadilkan listrik stabil 24 jam karena sifat alamiah dari matahari yang tidak bisa bersinar 24 jam di satu lokasi.
Demikian juga dengan angin yang tidak bisa bertiup dalam 24 jam di satu lokasi. PLTS, PLTB dan lain-lain harus dibantu dengan baterai untuk menyimpan stroom.
Listrik dari energi terbarukan kita perlukan karena energi ini BERSIH, lebih bersih dari batubara. Tapi energi terbarukan (kecuali panas bumi dan hydro kapasitas besar) tidak bisa untuk mendorong dan mendukung industrialisasi. Sedangkan PLTN selain sangat bersih juga listrik bisa dalam kapasitas besar dan stabil.
Mengunci Diri untuk TERUS MENERUS tidak mau, EMOH untuk memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan Teknologi PLTN adalah Kebijakan yang salah bertentangan dengan cita-cita Bapak Pendiri Bangsa Bung Karno, bertentangan dengan keinginan untuk mempercepat kemakmuran rakyat. Saatnya †GO NUKEâ€.
* Penulis adalah Pakar Energi dan Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Nasdem.