Pancasila akan menjadi situs mati jika tidak memiliki ritus yaitu laku hidup yang mencerminkan nilai-nilai dan spirit Pancasila. Jika sudah demikian maka Pancasila akan kehilangan status karena hanya menjadi kata-kata, atau dilindas oleh ritus-ritus yang sama sekali tidak tertaut dengan situs (Pancasila).
Jika dicermati konsep-konsep ini berbentuk tiga dimensi yang menyatu dan berkelindan. Konstruksi ini sebangun dengan konsep “tri hita kranaâ€, suatu konsep spiritual dan kearifan lokal yang menjadi falsafah hidup masyarakat Bali yang bertujuan membentuk keselarasan hidup yang terbangun atas hubungan yang seimbang antara tiga aspek dalam kehidupan yaitu hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam dan manusia dengan sesama manusia.
Dari perbencangan ini kami melihat betapa banyak kearifan lokal warisan leluhur yang bisa kita gali untuk dijadikan sumber pengetahuan dalam menjawab realitas kekinian.
Konsep tri hata karana yang tercermin dalam pola tiga demensi yang berkelindan ini layak digali lebih dalam agar bisa diaktualisasikan untuk dijadikan pijakan dalam menyusun strategi pembudayaan Pancasila. (Tamat)