Sebagaimana dilansir wikipedia, kriteria bagi jasa dan atau karya luar biasa bagi ilmu pengetahuan dan umat manusia sehingga penggagas/pelakunya dapat menerima gelar doktor kehormatan, yakni:
- Jasa yang luar Biasa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan, dan pengajaran
- Jasa yang sangat berarti bagi pengembangan pendidikan dan pengajaran dalam satu atau sekelompok bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan sosial budaya
- Jasa yang sangat bermanfaat bagi kemajuan atau kemakmuran dan kesejahteraan bangsa dan negara pada khususnya serta umat manusia pada umumnya
- Jasa yang secara luar biasa mengembangkan hubungan baik dan bermanfaat antara bangsa dan negara dengan bangsa dan negara lain di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya, dan
- Jasa yang secara luar biasa menyumbangkan tenaga dan pikiran bagi perkembangan perguruan tinggi.
Tidak semua penerima gelar doktor kehormatan dapat secara leluasa mencantumkan gelar doktor (Dr. xxx) diawal namanya. Di beberapa negara termasuk Inggris, Australia, dan Selandia Baru, merupakan hal yang tidak biasa bagi seseorang penerima gelar doktor kehormatan untuk mencantumkan gelar doktor diawal namanya. Namun ada beberapa pengecualian yang diberikan kepada beberapa orang di bawah ini:
- Benjamin Franklin, yang menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas St. Andrews pada 1759 dan Universitas Oxford pada 1762. Dia menamakan dirinya sendiri sebagai Doctor Benjamin
- Billy Graham dijuluki dan dipanggil sebagai “Dr. Graham”, walaupun gelar akademik tertinggi yang ia peroleh adalah BA (Sarjana) dalam antropologi di Wheaton College.
- Edwin H. Land, yang menemukan kamera langsung jadi Land Camera, serta pendiri Polaroid Corporation, menerima gelar doktor kehormatan dari Universitas Harvard dan terkadang dirujuk sebagai “Dr. Land”, walaupun ia tidak memiliki gelar akademik.
- Penulis memoir dan penyair Maya Angelou tidak memiliki gelar akademik, namun ia menerima puluhan gelar kehormatan dan ia lebih suka disebut sebagai “Dr. Angelou” oleh orang-orang selain keluarga dan teman dekat.
- Soekarno, Presiden pertama Indonesia, dianugerahi 26 gelar kehormatan dari berbagai universitas internasional seperti Universitas Columbia, Universitas Michigan, Universitas Berlin, Universitas Al-Azhar, Universitas Belgrade, Universitas Lomonosov dan lainnya. Serta dari universitas dalam negeri seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Padjadjaran. Ia terkadang dirujuk oleh Pemerintah Indonesia saat itu sebagai ‘Dr. Ir. Sukarno’, digabungkan dengan gelar akademiknya di bidang arsitektur (Ir.) dari Institut Teknologi Bandung. (wp)