Jakarta, EDITOR.ID – Di tengah hebohnya isu ada belasan Menteri Presiden Joko Widodo atau Jokowi dari Kabinet Indonesia Maju yang digosipkan akan mengundurkan diri. Ketika ada yang bertanya kepada Menko Polhukam Mahfud MD, “Kok Bapak Belum Mundur”? Cawapres Nomor Urut 3 ini melontarkan jawaban cukup menohok.
Dalam postingannya Mahfud berpesan pentingnya menjadi manusia yang merdeka, jangan menjadi manusia yang tersandera politik karena kesalahan pihak lain. Menurutnya orang yang tersandera itu menurutnya telah kehilangan kemerdekaannya.
“Jadilah orang merdeka, jangan jadi orang tersandera karena kesalahan yang dilakukannya. Orang tersandera itu kehilangan kemerdekaan, hidupnya dikendalikan oleh kekuatan di luar dirinya,” tulis Mahfud MD, dikutip hariankami.com dan editor.id Sabtu (20/1/2024).
Mahfud menganggap bagi siapapun para pejabat tinggi negara apabila tersandera politik oleh pihak lain, dipastikan membuat hidupnya tidak merdeka secara terus menerus.
Maka, lanjut Mahfud MD mengingatkan kepada para anak muda Indonesia untuk kedepannya apabila menjadi pejabat tinggi negara agar lepas dari ketersanderaan tersebut.
“Dan itu akan berlangsung terus. Anak-anak muda, jadilah orang gagah dan jangan sampai tersandera,” tegas Mahfud
Mahfud MD menjawab pertanyaan ihwal kapasitas dirinya sebagai Menteri dalam Kabinet Indonesia Maju. Mahfud MD menjawab dalam postingannya berpesan moral untuk pribadi para Eksekutif di lembaga Pemerintahan maupun para Anggota Dewan mengenai hal tersebut, terutama bagi pribadi siapa pun dia, Mahfud MD tulis pada akun X pribadinya @mohmahfudmd.
Selain ihwal Menteri sebagai pejabat tinggi di Eksekutif, Mahfud juga memberi contoh seorang Anggota Dewan, dia eks Ketua DPRD, “Pernah mengadu kepada saya, selalu dipanggil oleh aparat penegak hukum (APH) dengan dugaan memimpin korupsi APBD berjamaah. Setiap dipanggil APH dia diperas agar tidak dijadikan Tersangka (TSK),” tulisnya.
“Ditunjukkan foto kekayaan dan aset-asetnya plus isteri simpanannya yang dianggap hasil korupsi dan aibnya. Dia pun tak berkutik, tertekan, dan selalu membayar,” lanjutnya.
“Tapi setelah berhenti jadi ketua DPRD dan hartanya habis, tak bisa diperas lagi, dia tetap dijadikan TSK dan dipenjara 7 tahun. Itu contoh orang tersandera. Hidupnya tak merdeka, selalu dalam tekanan. Hai anak-anak muda, yang lurus dan jangan sampai tersandera ya,” harap Mahfud MD mengakhiri pesannya.***