Pada 1980-an, Como kembali menembus Serie A dan meraih kesuksesan dengan bertahan selama dua musim sebelum terdegradasi kembali. Namun, periode lima tahun di Serie A pada 1980-an menjadi salah satu masa kejayaan klub dalam beberapa dekade terakhir.
Meskipun mengalami penurunan performa dan beberapa kali terdegradasi, Como 1907 tidak pernah menyerah. Pada 2001, mereka berhasil promosi ke Serie A lagi, namun keberhasilan itu tidak berlangsung lama karena mereka terdegradasi kembali pada musim 2002/2003.
Keberhasilan Como 1907 dalam mencapai promosi ke Serie A Liga Italia musim 2024/2025 menjadi prestasi yang luar biasa. Ini menandai kembalinya Como ke panggung sepak bola Italia yang bergengsi setelah 21 tahun absen dari Serie A.
Kepastian promosi Como 1907 juga menjadi berita baik bagi para pemain Timnas Indonesia. Como 1907 menjadi salah satu jembatan bagi para pemain Indonesia untuk merasakan kompetisi level top Eropa, seperti yang diharapkan oleh Erick Thohir, Ketua PSSI.
Sinergi antara klub sepak bola yang dimiliki oleh pengusaha Indonesia dengan PSSI membuka peluang bagi para pemain untuk berkembang dan meniti karier mereka di kompetisi-kompetisi bergengsi di Eropa.
Sebagai klub yang dimiliki oleh Djarum Group, Como 1907 juga memiliki nilai tambah tersendiri. Perusahaan yang dipimpin oleh Michael Hartono dan Budi Hartono telah mengukir prestasi yang gemilang dalam berbagai sektor, dan keberadaan Como 1907 sebagai salah satu aset mereka di dunia sepak bola menambah keberagaman portofolio bisnis mereka.
Tidak hanya itu, kehadiran mantan pemain kelas dunia seperti Thierry Henry dan Cesc Fabregas sebagai pemegang saham minoritas dalam klub ini menambah warna dalam kepemilikan Como 1907. Dengan pengalaman dan pengetahuan mereka dalam dunia sepak bola, Henry dan Fabregas dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan dan kesuksesan Como 1907 di masa mendatang. (tim)