“Menariknya, case ini dibaca oleh taxonomy analyzer sangat kuat bermuatan politik, etika dan kejahatan komputer. Sementara topik yg dominan adalah kontroversi, komunikasi, sikap kritis, media massa dan ruang publik,” tukasnya.
Musni mengklaim menuturkan, bahwa foto hoaks editan tersebut sebenarnya dikirim kepada dirinya, Ia baru tahu belakangan bahwa foto itu hoaks.
Netizen langsung menimpali alasan Musni Umar itu, “Ternyata komenku tepat sasaran , sampai postingan buzzer AB di hapus, gelar (Musni Umar) sih konon prof, bikin cuitan suka ngehoaks (emot ketawa).
Neh … yang katanya junjungannya dikawal raja salman unggahan buzzer Musni Umar dihapus lagi dan minta maaf klo itu Hoaks (emot ketawa).
Kini, Musni Umar telah menghapus unggahannya itu. Musni Umar tak lupa berterima kasih pada netizen yang memberi kritikan padanya.
“Saya telah menghapus postingan tersebut di Twitter saya dan menyatakan bahwa postingan itu tidak pernah ada. Sekali saya minta maaf dan ucapkan terima kasih atas komentar, kritikan, koreksi serta peringatan keras para netizen,” tandasnya.***