EDITOR.ID, Surabaya, –?Pada masa pandemi corona, suasana Kota Surabaya pada malam pergantian tahun baru 2020-2021 ini sangat sepi.
Ketika waktu menunjukkan pukul 00.00 WIB, hanya terdengar beberapa kali sayup-sayup suara kembang api. Bahkan, suasana kota Surabaya sangat lenggang di malam tahun baru kali ini.
Selain guyuran hujan yang terjadi secara merata di wilayah Surabaya dan sekitarnya, sepinya malam pergantian tahun baru ini disebabkan imbauan pemerintah untuk tidak merayakan tahun baru karena kasus corona atau COVID-19 di Jatim, termasuk Surabaya saat ini masih tinggi, serta penyekatan jalan di beberapa titik masuk Kota Surabaya. Sehingga terlihat di beberapa ruas jalanan protokoler utama di Surabaya, suasananya sangat sepi dan lenggang.
Seperti di Jalan Tunjungan. Kawasan ini terkenal ramai setiap hari apalagi saat malam pergantian tahun. Namun kali ini, jalanan ini sepi, imbas adanya penutupan jalan di kawasan tersebut.
Lalu di Jalan Basuki Rahmat, kawasan ini terkenal dengan ramainya kerumunan saat malam tahun baru. Namun kali ini, hanya terlihat beberapa kendaraan yang melintas.
Di kawasan Balai Kota Surabaya, suasana juga lengang. Tidak ada hiruk pikuk petasan dan kerumunan orang yang merayakan malam pergantian tahun.
Kemudian Di Jalan Darmo. Akses di kawasan ini di tutup total dengan penjagaan beberapa personel dari Satpol PP, Linmas hingga anggota Pramuka. Akses menuju kawasan ini ditutup oleh water barrier. Padahal kawasan ini merupakan akses menuju Taman Bungkul yang biasanya menjadi tempat favorit warga Surabaya menghabiskan malam pergantian tahun.
Sayup-sayup suara kembang api terdengar dari jalanan protokol utama Kota Surabaya. Namun, kembang api itu berasal dari permukiman warga yang ada di sekitar kawasan Surabaya.
Sedangkan di jalanan protokol utama, tampak banyak petugas BPB Linmas, Satpol PP hingga aparat gabung TNI Polri melakukan penjagaan di beberapa titik.
Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana sebelumnya mengajak semua jajaran untuk berkomitmen bersama memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat. Hal itu diperlukan kesiapan, kesadaran dari semua unsur pelaksana operasional untuk menyelaraskan pemikiran, upaya dan semangat dalam memberikan jaminan rasa aman kepada masyarakat.
?Saya berharap khususnya warga Surabaya tidak perlu merayakan tahun baru dengan berlebihan. Kita tahan hura-hura dan menghambur-hamburan uang. Sebab, masih ada saudara-saudara kita yang dirundung duka,? kata Whisnu.
Whisnu berharap, di momen malam tahun baru ini masyarakat dapat melakukan kegiatan atau hal yang lebih bermanfaat. Seperti, menyisihkan rezekinya untuk diberikan kepada anak yatim atau fakir miskin.
?Karena masih banyak anak yatim yang ditinggal orang tuanya, atau saudara-saudara kita yang ditinggal orang tuanya,? pesannya. (Tim)