EDITOR.ID, Jakarta,– Aplikasi pesan milik Facebook Inc, WhatsApp, mengungkapkan pihaknya saat ini sedang memperbaiki ancaman dan kerentanan yang dialami pengguna WA. Ada enam kerentanan yang sebelumnya dirahasiakan oleh perusahaan. Sebagaimana dilansir Tech Crunch pada Minggu (6/9/2020), lima masalah WhatsApp ini sudah rampung diperbaiki dan satu yang tersisa sedang dalam tahap perbaikan dalam beberapa hari ke depan.
Sekitar sepertiga dari semua celah itu diketahui lewat Bug Bounty Program yang diadakan oleh WhatsApp. Sementara sisanya ditemukan dari pengecekan rutin dan juga oleh otomatisasi sistem mereka.
WhatsApp telah menyediakan daftar lengkap pembaruan keamanan WhatsApp dan Kerentanan Umum dan Eksposur (CVE) terkait melalui situs web baru.
“Lima dari enam kerentanan telah diperbaiki pada hari yang sama, sementara bug yang tersisa membutuhkan beberapa hari untuk diperbaiki. Perusahaan tidak menemukan bukti peretas yang secara aktif mengeksploitasi kerentanan,” tulis laporan tersebut.
WhatsApp adalah salah satu aplikasi pesan singkat paling populer dengan lebih dari dua miliar pengguna di seluruh dunia. Oleh sebab itu, aplikasi ini menjadi target para peretas.
Melalui situs web yang baru diluncurkan ini, sebagai bagian dari upaya perusahaan meningkatkan keamanan bagi penggunanya dan akan terus diperbarui setiap bulannya.
Tahun lalu, WhatsApp juga menggugat NSO Group, perusahaan pengembang spyware Pegasus asal Israel. WhatsApp menuding, perusahaan tersebut telah menggunakan kerentanan yang ada untuk mengawasi di sekitar 1.400 perangkat, termasuk di antaranya aktivis HAM dan jurnalis. Namun, NSO Group membantah tuduhan tersebut.
Facebook juga mengonfirmasi, pembaruan ini memungkinkan perusahaan dapat memperingatkan pengembang mengenai potensi peretasan dari pihak ketiga di aplikasi WhatsApp.
Pencarian dan perbaikan celah keamanan ini adalah hal yang sangat penting bagi WhatsApp, terutama karena mereka punya pengguna yang sangat banyak, sekitar dua miliar pengguna di seluruh dunia.
Banyaknya pengguna itu membuat WhatsApp menjadi incaran hacker yang mencari celah. (Tim)